Embun pagi menutupi daun-daun pohon dan tanaman, sementara kicauan burung membawa Amy kembali ke kenyataan dari alam mimpi. Ia membuka mata dan merasakan kehangatan dari sinar matahari serta udara sejuk dari angin pagi.
"Bangun dan bersinar sayang!" ia mendengar Mary berseru, jadi ia menoleh ke arahnya hanya untuk melihat temannya sudah berpakaian lengkap dengan busana bisnis di pagi yang masih sangat pagi.
"Kenapa kamu berdandan seperti itu dan mau kemana dengan sepagi ini di akhir pekan?" tanya Amy.
"Nah, aku ada pertemuan bisnis dengan kontraktor desainer slash teman pacarmu, jadi bangun dan siap-siap juga dong."
"Apa? Secepat ini? Tidak bisakah ditunggu sampai Senin?" tanya Amy sambil menguap keluar dari kantuknya.
"Kenapa menunda hal yang bisa aku lakukan hari ini, sayang? Plus, Henri sangat bersemangat untuk menghabiskan uangnya untuk merenovasi tempat kita jadi kamu bisa berterima kasih padaku nanti," kata Mary sambil memakai makeup-nya di depan cermin rias.