"Maafkan aku, tahan sedikit lagi," kata Anton berusaha mengalihkan perhatiannya dari rasa sakit itu. Dia tidak berhenti menciumnya dan terus merangsang klitorisnya.
Mary memeluk Anton erat saat dia juga berusaha mengalihkan perhatian dari ketidaknyamanan tersebut. Tapi sulit ketika dia juga mencium aroma logam di udara... dia tahu dia sedang berdarah.
Anton bergerak pelan dan ketika dia sudah seluruhnya ada di dalam, menjangkau ke inti terdalamnya, dia merasa sangat penuh dan sensasi tajam itu semakin intens. Dia cepat-cepat menarik wajahnya dan menyegel mulutnya dengan bibirnya. Dia menciumnya dengan intens berusaha melupakan rasa sakit yang membuat Anton berhenti bergerak, terpukau oleh tindakannya.
"Mary..." Anton berkata di antara ciuman mereka. Dia baru menyadari bahwa dia sudah benar-benar ada di dalamnya, tidak bergerak. Dia ingin menariknya keluar hanya untuk menumbuknya masuk sekali lagi tapi dia takut menyakitinya lagi.
