Tanpa membuang waktu lagi, Henri melepas kemejanya dan menurunkan celananya... kemudian dia melemparnya ke mana entah, dan semuanya dilepas hanya dalam beberapa detik. Ketika semuanya akhirnya tidak menghalangi lagi, Amy bergerak perlahan mendekatinya sambil menatap kemaluan Henri yang menggila.
Sudah begitu keras dan besar sehingga Amy merasa mulutnya mengeluarkan air seperti anjing liar yang lapar, yep dia sekarang lapar, lapar akan dia. Dia ingin menyentuhnya, mengikuti urat-uratnya, dan menggosoknya dengan cepat sampai meledak di wajahnya.
Henri dengan tajam mengamati Amy dan melihat ke mana matanya sangat fokus. Dia tersenyum dan meraih kemaluannya yang keras dan mengocoknya dengan stabil ke atas dan ke bawah. Dia melihat Amy menggigit bibir bawahnya tanpa mengalihkan pandangannya.
Dia sedikit mengangkat badan dan mendengar Amy merengek, "Jangan kamu berani bergerak!" Jadi sebagai suami yang patuh, dia bersandar di meja dan menunggu gerakan berikutnya dari Amy.
