Dalam cahaya yang tidak memadai di sekitar danau, mata biru itu bercahaya terang, memantulkan kilauan nyala api dari api unggun. "Kamu bukan tipeku," sang pemandu berkata dengan tenang.
Ketidakacuhan pria itu menarik, meskipun jelas-jelas merugikan posisinya. Apakah dia hanya berpura-pura tenang, karena tidak ada yang bisa dia lakukan? Esper bintang lima wanita, Ali, memandang pemandu itu dengan terhibur. Seharusnya dia membawa pemandu itu segera setelah Tuhan Ular disegel, tapi itu tidak akan menyenangkan, bukan?
Dia berhenti di tepi dermaga, berhadapan dengan pemandu, dan mencondongkan kepalanya dalam renungan. "Hmm... bisa jadi... kamu tidak seorang diri?"
Mata biru itu berkedip, dan barier mana berkilauan di sekitar pemandu; jenis barier yang berasal dari kemampuan, bukan dari peralatan. Tidak lama setelah itu, dia bisa mendengar rintihan dari earpiece-nya, yang berarti dua pengintai yang bersembunyi di hutan sedang diserang.
