Mengikuti jejak kaki merah samar, Rina menaiki tangga hingga dia mencapai sebuah tanda panah yang berkata atap. Di ujung tangga, dia menemukan dua hal; pintu menuju atap, dan Han Shin yang tengah berjongkok.
"Shin? Kenapa kamu di sini?" tanya dia kepada penyembuh, yang, alih-alih pergi ke atap untuk menyembuhkan Zein seperti yang dia rencanakan sebelumnya, malah bersimpuh di samping pintu dengan kepala di antara lututnya. "Bagaimana dengan Zein?"
"...nanti," dia menjawab pelan dengan suara yang tertahan, seolah menahan air matanya. "Ayo... ayo masuk nanti...ya?"
Rina menggeser pandangannya ke arah pintu atap, dan samar-samar, melalui indra yang tajam, dia bisa merasakan kehadiran dua orang, dan suara isak tangis yang tercekat.