Zein tampak mengernyit yang membuat Senan menjadi tegang. Namun, ia juga bisa merasakan bahwa Zein tidak sekesal sebelumnya.
Masih, jelas bahwa sang pemandu tidak melihatnya sebagai hal yang positif.
"Saya tidak membutuhkan sebuah klan," ucap Zein setelah sebuah keheningan panjang, menaruh piringnya sambil anak kegelapan memberikannya sebuah botol air dan mangkuk buah yang diiris seperti seorang pelayan setia.
Senan berharap dia yang melakukan itu; dia seharusnya menjadi pelayan setia itu, merawat kebutuhan tuan mudanya dan melindunginya.
Dan meskipun dia sudah mengatakan Zein berhak melakukan apa saja yang dia inginkan dengan keluarga, sulit untuk melepaskan satu-satunya hal yang dia anggap berharga dalam hidupnya; kesetiaannya kepada Rumah. Dalam hatinya, dia masih tidak bisa melepaskannya; fakta bahwa klan itu akan dihancurkan begitu saja.