Issac tidak bisa memutuskan mana yang lebih membuat frustrasi, dingin yang terus menerus yang mulai menembus tulangnya atau peralih kuda Fae gelap yang dia bersumpah tampak menikmati penderitaannya.
Semula, dia mengira Maxi hanya bermain-main dengannya dan akan berhenti ketika dia bosan, tetapi tampaknya itu bukan masalahnya saat ini. Sepertinya peralih kuda itu datang dengan persiapan dan tidak hanya sedang berbaring di atas lembarannya yang tahan air, tetapi Fae yang cerdik membuat tenda kanopi darurat.
Dalam satu kata, saat salju turun dalam bentuk gumpalan besar dan mencair di tubuhnya, Maxi terlindungi dengan baik dan aktivitas santainya tampaknya mengejeknya. Dia terbaring dengan kaki yang bersandar pada lututnya yang bengkok, santai menikmati camilan dan buah-buahan - yang jelas dia curi dari dapur.
