Hari Jumat sore George pergi ke bandara, New York, Amerika jam 7 pagi. George mau berangkat ke Beijing, Cina, naik pesawat terbang untuk hiburan. George menaruh koper di kasir, bandara. George menarik tiket pesawat terbang di kasir, bandara.
Shinta menelepon kepada Lucas, teman George. "Halo Lucas... George ada dimana?" tanya Shinta. "George pergi ke Beijing, Cina, naik pesawat terbang sekarang," jawab Lucas. "Aduh... Shinta kesal dan kecewa. Shinta mau mencari George di bandara," kata Shinta. "Oh... Aku menelepon kepada George," kata Lucas. Lucas menelepon kepada George. Tapi George tidak mengangkat telepon.
Shinta menyetir mobil. Shinta pergi ke bandara. Shinta mencari George di bandara, New York, Amerika. Sampai di bandara. Shinta melihat George yang duduk kursi panjang di bandara. Shinta memanggil kepada George. "Maaf... Kamu jangan marah. Aku sayang kamu," kata Shinta. "Aku tidak tahu masalah kamu untuk masa depan. Aku merasa khawatir," kata George. "Kamu jangan pergi ke Beijing, Cina," kata Shinta. "Maaf... Aku sudah beli tiket pesawat terbang ke Beijing, Cina," kata George. "Kamu jangan pergi ke Beijing, Cina. Aku kangen kamu," kata Shinta. Shinta menangis.
Lucas dan Harris mencari George di bandara, New York, Amerika. Lucas dan Harris kaget melihat George dan Shinta yang berkelahi di bandara. "Aduh... George jangan berkelahi dengan Shinta," kata Harris. Lucas memukul tangan di pipi wajah George. George juga memukul tangan di pipi wajah Lucas. Harris marah kepada George. "Kalian jangan berkelahi. Aku sedih," kata Shinta.
George langsung masuk di dalam pesawat terbang, sambil memberi tiket pesawat terbang kepada pramugari.
Lucas, Harris, dan Shinta marah dan sebel kepada George. George sudah berangkat ke Beijing, Cina, naik pesawat terbang.