Chereads / Menurunkan Kesombongan, Demi Sang Ketua Kelas Yang Imut / Chapter 5 - Bab 5 : Malam yang panjang

Chapter 5 - Bab 5 : Malam yang panjang

Tak terasa, rembulan pun sudah menunjukkan dirinya yang memukau pandangan, untuk memberi tahukan bahwa malam sudah datang, dan petang yang terang benderang sudah pergi menghilang.

Malam yang begitu rupawan, dengan ribuan bintang, menghiasi langit yang membentang, dan begitupun dengan rembulan yang menyinari kegelapan.

Sinar dari sang rembulan yang kini menyinari malam dari Nathanael Jaz Luicy dan juga Floriska Juliana Ambarawati.

Di malam hari yang begitu indah, Nathan sedang menikmati malam hari nya dengan menulis sebuah puisi sembari menatapi indah nya sang rembulan. Nathan sering kali meluangkan waktu nya untuk menuliskan sebuah puisi.

Menurut nya, menulis sebuah puisi itu sama saja dengan mencurahkan suasana hati nya kedalam bentuk kata kata. Mau itu dalam keadaan sedih, senang, marah, dan suasana hati yang lainnya.

Walaupun ia tidak terlalu ahli dalam menuliskan kata kata yang dapat memukau hati dari para pembacanya, tetapi ia tetap menuliskan sebuah puisi yang menurut nya indah.

Sembari menatapi sang rembulan, Nathan sedang kesusahan untuk mencari kata yang menurut nya indah dan sesuai dengan yang ia mau.

"Aduh... Ini kata kata nya gimana lagi yah, kok gw jadi bingung sama lanjutan nya sih." Ucap Nathan yang sedang kesusahan untuk menemukan sebuah kata kata.

Sudah 10 menit ia menggerutu kesal, karena tidak dapat menemukan kata yang sesuai dengan keinginan yang dia mau untuk melanjutkan sebuah puisi yang sedang ia buat.

"Nah, akhirnya selesai juga nih puisi." Ucap Nathan dengan ekspresi tersenyum.

Puisi yang Nathan buat adalah puisi yang menceritakan tentang sebuah kerinduan kepada seseorang. Yah, saat ini Nathan sedang merindukan seseorang, seseorang yang dapat membuat nya menahan sebuah rindu, seseorang itu tiada lain tiada bukan adalah sang ketua kelas, Floriska Juliana Ambarawati.

"Malem malem begini jadi kangen Floriska terus deh. Oh angin malam, bisikan rindu ku pada nya, tiada yang bisa membuat ku rindu selain dirinya, hanya ada sebuah rindu kepada dirinya." Ucap Nathan sembari menghembuskan nafas yang panjang.

Disisi lain, Floriska yang sedang dirindukan oleh Nathan, sedang mendengarkan musik sembari melukis di kanvas. Floriska sedang melukiskan indah nya malam dengan jutaan bintang didalam nya.

"Emm... Ini kayaknya kurang banyak deh bintang nya." Ucap Floriska yang sedang melukiskan pemandangan di malam hari yang indah.

Setelah 5 menit melanjutkan melukis, akhirnya lukisan nya pun sudah selesai.

"Nah, akhirnya selesai juga lukisan nya, lukisan yang menggambarkan indah nya malam." Ucap Floriska yang bangga dengan hasil lukisan nya.

Setelah selesai melukis, Floriska pun segera membersihkan alat lukis yang telah ia gunakan untuk melukis. Setelah membersihkan alat lukis nya, Floriska pun kembali menatapi sang rembulan.

"Kalau ngeliat rembulan jadi keinget Nathan deh, sorot matanya sangat tenang seperti sang rembulan. Jadi pengen ngobrol lagi deh sama Nathan." Ucap Floriska mengutarakan kerinduan nya kepada Nathan.

Kedua nya sama sama rindu, rindu dengan obrolan yang menurut mereka itu seru.

Disisi lain, Nathan yang tidak bisa menahan kerinduan nya pun mengirim sebuah pesan kepada nomer milik Floriska.

*Nathan* : Hay ketua.

Floriska pun mendengar notifikasi suara dari handphone nya, ia pun langsung mengecek notifikasi tersebut.

"Baru aja di kangenin, eh udah ngirim pesan aja dia." Ucap Floriska dengan tersenyum kecil.

Floriska pun langsung membuka pesan tersebut, lalu membalas pesan dari Nathan.

*Floriska* : Hallo juga Nathan. Ada apa yah?

Nathan pun setengah terkejut ketika melihat ada notifikasi yang muncul di layar handphone nya.

"Wah, fast respon banget Floriska, padahal belum ada 3 detik gw ngirim pesan nya." Ucap Nathan yang masih tidak percaya pesan nya sudah di balas.

Lantas Nathan pun segera membalas pesan dari Floriska tersebut.

*Nathan* : Engga ada apa apa sih sebenernya hehehe, cuman mau ngechat doang. Oh Iyah, by the way lu lagi ngapain?

Floriska pun melihat jawaban pesan dari Nathan, lalu ia pun membalas pesan tersebut.

*Floriska* : Tadi sih sebenernya lagi ngelukis sambil dengerin musik, tapi barusan udah selesai ngelukis nya, jadi sekarang cuman lagi duduk sambil menatapi rembulan aja. Kalo lu sendiri? Lu lagi ngapain sekarang?

Nathan pun melihat jawaban pesan dari Floriska tersebut. "Wah, sama sama lagi menatapi rembulan, apakah ini yang dinamakan pertanda jodoh?" Ucap Nathan sembari tersenyum dengan sendirinya.

*Nathan* : Kalo gw sih tadi baru selesai bikin puisi, kalo sekarang lagi menatapi rembulan juga.

"Wah sama sama lagi menatapi rembulan, apakah... Ditakdirkan?" Ucap Floriska dengan tersenyum.

Floriska pun langsung segera membalas pesan dari Nathan tersebut.

*Floriska* : Wah lu bisa bikin puisi juga?

*Nathan* : Bisa dong, apa sih yang gw ga bisa.

*Floriska* : Coba dong liat hasil puisi yang udah lu buat.

*Nathan* : Tapi puisi nya kurang bagus gapapa?

*Floriska* : Gapapa kok, belum diliat belum tau kan bagus apa engga nya? Persepektif orang kan beda beda, siapa tau menurut lu kurang bagus, tapi menurut gw malahan sangat bagus kan?

"Wah kata kata nya bagus banget sih Flo, gimana ga makin jatuh hati coba gw?" Ucap Nathan sembari tersenyum bangga.

Ia pun segera membalas pesan dari Floriska tersebut.

*Nathan* : Oke deh ketua, sebentar yah.

*Floriska* : Okey!!

Nathan pun segera mengetik puisi yang telah ia buat sedari tadi.

*Nathan* : 'Senja yang akan pergi

Mengapit malam yang sedang menanti

Perlahan ku katakan rindu ini

Di dermaga hatimu yang menanti

Aku sang perindu

Yang berlaku resah nan pilu

Ku disini mengalunkan rindu

Aku disini memuja sosokmu

Setiap detik degup nadiku hanya ada panggilanmu'

*Nathan* : ini ketua puisi yang tadi gw buat.

Floriska pun membuka pesan yang dikirim oleh Nathan, ia pun mulai membaca puisi tersebut dari awal hingga akhir.

Di tengah tengah membaca puisi tersebut, ia terkagum dengan kemampuan membuat puisi yang di miliki oleh Nathan.

"Wah, ternyata Nathan kalau bikin puisi bagus banget." Ucap Floriska dengan mata yang berbinar, ia masih terkagum kagum dengan kemampuan Nathan dalam membuat sebuah puisi.

Setelah selesai membaca puisi tersebut, Floriska pun lalu membalas pesan dari Nathan tersebut.

*Floriska* : Itu puisi nya beneran lu yang bikin Than?

Nathan pun langsung membalas pertanyaan Floriska tersebut.

*Nathan* : Iyah, kenapa emang nya? Jelek yah?

*Floriska* : Jelek? Itu bagus banget astaga Than! Gw aja sampe terkagum kagum tadi.

"Wah! Ternyata puisi gw dianggap bagus sama Floriska." Ucap Nathan yang seketika langsung bersemangat.

Kemudian ia pun lalu membalas pesan dari Floriska tersebut.

*Nathan* : Hehehe, makasih yah ketua! Gw jadi semangat bikin puisi deh kalo misalnya di puji begini.

*Floriska* : Iyah sama sama. By the way itu lu buat puisi tentang rindu yah? Emang lagi rindu sama siapa sih?

Floriska begitu penasaran dengan seseorang yang sedang di rindukan oleh Nathan tersebut.

*Nathan* : Sebenernya... Orang yang lagi gw rinduin itu adalah.... Lu, Flo.