Pagi hari ini kaila berangkat kerja lebih awal dari biasanya, rasa semangat tiba-tiba menjalar dirinya hingga gelap-gelap ia sudah berangkat kerja.
"kak, kemana dah? kok rumah kosong?" Suara berasal dari sebrang telpon
"Kenapa?" Pertanyaan dijawab pertanyaan
"Bagus! Orang nanya malah nanya balik."
"Ahahahha.. Iyah iyaa maap, ini aku lagi berangkat kerja-"
"APA?!"
"Berangk-"
"YANG BENER?!"
"Iyaa-"
"BO'ON!"
"Ngaku ajalaah, lagi kencan rahasia kan, bilang aja karena belum pulang dari malem."
"Tenang kaaak~ rahasia aman sama adikmu ini."
"Halooo.. Haloo.. Ini telpon masih nyambungkaan..?"
"Bagus! Dikacangin aku!"
"Nanti aku ngomong dipotong sama kamu.. terus juga kalau aku jawab ngga percaya, ngga jawab di bilang ngacangin, terus mau kamu apa cobaa?"
Terdengar suara tertawa hingga terbahak-bahak dari sebrang telpon, Kaila melihat sekitar, saat ini dirinya berhenti dipinggir jalan dan sedang memegangi sepedanya
"kak, ke pasar loak disitu gih, aku mau nitip belanjaan."
"Aku mau berangkat kerja deeeek." Rengek Kaila
"Kerja naon kak! ini masih jam 5 kak!" Ucap Adik Kaila sedikit ngegas
"Dah beli aja nih daftarnya udah kukirim dipesan.. Kak pergi ke pasar terus balik kerumah lalu, barulah berangkat kerja, waktunya pas pasti."
"Deeek.."
"Itu untuk kebaikan kakak juga kok, nih rumah kosong semua makanannya.."
Tut.
Panggilan di matikan sepihak oleh Adik Kaila, Kaila melihat Telepon genggamnya, melihat pesan daftar belanjaan yang harus dirinya beli
Kaila akui dirinya tidak bisa memasak, karena itu Adiknya suka datang kerumahnya untuk mengisi stok makanannya lagi
Pedal sepeda digayuh dengan tenaga sedang, Kaila menikmati angin yang menyisir rambutnya, berbelok menuju pasar loak yang di maksud Adiknya
Alasan Kaila jadi berbelanja.. Karena dia pikir juga ini masih terlalu pagi untuk berangkat kerja
Tempat Kaila kerja jaraknya tak jauh, hanya sekitar 3,5km dari rumahnya, dirinya juga menggunakan sepeda setiap berangkat, perlu 40-50 menit untuk sampai kekantor jika bersepeda dengan santai
Memakirkan sepedanya, melepas switter.. melipatnya
Berjalan dengan telepon genggam di tangannya, melihat kembali isi pesan tadi.. berjalan menuju lapak-lapak biasanya belanja
Tik
Hujan turun tanpa dipinta oleh semua orang di berada di pasar tersebut..