"Biar saya saja yang membayar biaya operasi nya" ucap seseorang yang membuat Dira dan bunda nya menoleh.
Nampak seorang remaja berpostur tinggi, sedang tersenyum manis berjalan menghampiri mereka.
"Biar saya saja yang membayar biaya operasi nya" ucap nya sekali lagi dan membuat Linda terkejut tak percaya.
"Apa kamu serius nak?" tanya Linda yang masih tidak percaya karena tiba tiba ada seseorang yang datang menawar kan bantuan kepadanya.
"Iya bu, saya serius dan sekarang ibu tidak perlu kuatir dan jangan menangis" ucap nya tersenyum.
"Biaya operasi biar saya yang urus dan kita sama sama berdoa supaya operasi suami ibu berjalan lancar" lanjut nya dan bergegas menuju ruang adminitrasi.
"Kamu siapa nama nya" tanya Dira dan membuat langkah orang itu berhenti dan berbalik melihat Dira.
"Rehan, panggil saja Rehan" jawab nya sambil tersenyum manis.
"Rehan, makasih ya aku janji pasti akan aku bayar semua uang mu setelah aku mendapat kan uang" ucap Dira penuh keyakinan. Rehan yang melihat nya tersenyum tipis dan melanjutkan lagi langkah nya menuju ruang adminitrasi.
Linda menangis bersujud syukur, ia sangat senang ada seseorang yang mau menolong nya. Terlebih ini untuk pertama kali nya ada orang lain yang mau membantu nya.
Karena selama ini disaat ia dan keluarga nya sedang kesusahan bahkan tertimpa masalah , tidak ada satu pun orang yang mau menolong nya.
Mungkin karna keluarga nya, keluarga yang kurang berada, yang penghasilan ekonominya di bawah rata rata. Sehingga orang lain tidak mau membantu nya.
Kalau pun mereka mau membantu justru mereka rekam dan mereka upload di sosial media dengan caption
Bersedekah lah kawan selagi kita bisa, karna rejeki kita sebagian ada hak yang harus kita berikan kepada mereka
Sungguh lucu bahkan mungkin terkesan dibikin lelucon penderitaan orang yang kurang mampu. Penderitaan serta perasaan nya di bikin konten semata demi menaikan jumlah views.
Mereka memang orang tidak mampu tapi mereka masih punya perasaan.
Kalau memang ingin membantu jangan direkam atau lebih baik tidak usah membantu.
"Bu," panggil Rehan dan membuat Linda menoleh.
"Sekarang semua sudah beres dan dokter segera melakukan operasi" ucap Rehan.
"Alhamdullilah, sekali lagi makasih ya nak Rehan, ibu sangat berterima kasih banget sama kamu" ucap Linda.
"Makasih ya Han" kata Dira.
"Walah manggil nya kok Han sih , mang aku hantu apa , gak ah ganti" protes Rehan.
"Emang mau di panggil apa" tanya Dira penasaran.
"Panggil saja aku ,pahlawan kesiangan yang tidurnya kemaleman terus datang membantu kalian" jawab Rehan dengan tampang yang sok cool dan membuat mereka tertawa melihat tingkahnya.
"Hahaha, bisa aja kamu bercanda nya" ucap Dira yang masih tertawa.
"Tapi, kenapa tiba tiba kamu mau membantu aku dan bunda ku? Padahal sebelumnya kita tidak saling mengenal?" tanya Dira yang bingung kenapa Rehan dengan rela menawar kan bantuan nya.
"Memang kalau mau membantu orang harus kenal dulu gitu?" Jawab Rehan tersenyum manis.
"Lagi kata sapa kita tidak saling mengenal? Kita saling mengenal kok. Bahkan dari dulu" lanjut nya.
"Hah? Maksudnya?" tanya Dira kebingungan.
"Iya sudah saling mengenal dari dulu, karna kita telah ditakdirkan bersatu. Kamu milik ku dan aku milik....."
"Ibu aku lah, enak aja orang yang melahirkan aku aja ibu aku, enak bener mau di ambil orang lain" lanjut nya dengan cengengesan.
"Ih apasih gak jelas banget deh" ucap Dira yang tersenyum melihat tingkah kocak Rehan.
"Ya sudah yang jelas sekarang kita berdoa supaya operasi nya berjalan lancar" ucap Rehan.
Drrtt....
Telepon Rehan berdering dan ia melihat nama kontak pemanggil bertuliskan nama.....
Ayah
Ia tersenyum tipis lalu mematikan telepon tersebut tanpa mengangkat nya terlebih dahulu.
"Maaf kalau gitu saya permisi dulu ada urusan yang harus saya selesaikan" pamit Rehan.
"Iya nak, sekali lagi terima kasih ya sudah mau membantu ibu" ucap Linda sambil mengelus kepala Rehan dan membuat nya.
Deg
Ia memejam kan kedua mata merasakan perasaan yang....
Tenang
Nyaman
Hangat
Hingga tanpa di sadari ia mulai mengeluarkan air mata nya, namun dengan cepat segera ia hapus.
"Iya bu, tidak perlu berterima kasih seperti itu" ucap Rehan tersenyum sambil menetralkan perasaan nya.
"Makasih ya Han, ntar aku ganti secepat nya uang kamu, tapi bisa minta nomor hp kamu biar aku bisa kasih tau kalau aku ingin mengembalikan uang mu" pinta Dira
"Enggak perlu di ganti, sudah tidak apa apa" tolak Rehan lembut.
"Tapi tidak bisa seperti itu aku tetap ingin mengganti nya, meski butuh sedikit waktu lama tapi aku tetap mau membayar meski aku cicil, gak papa kan" tanya Dira.
"Kamu yakin" tanya balik Rehan.
"Iya aku yakin" jawab Dira.
"Kalau gitu besok kamu datang ke alamat ini" Rehan memberi secarik kertas
"Dan kita bisa membicarakan disana" lanjut nya.
"Ini alamat kantor kan?" tanya Dira setelah membaca kertas alamat itu.
"Iya itu kantor aku, datang lah jam 9 aku tunggu" ucap Rehan.
"Iya aku pasti datang" jawab Dira tersenyum.
"Ya sudah semua nya saya pamit dulu, permisi" pamit Rehan.
"Iya hati hati nak" ucap Linda dan di balas anggukan oleh Rehan.
"Alhamdulillah Ra, ada seseorang yang mau menolong kita, dan mudah mudahan operasi ayah kamu berjalan lancar dan ayah mu segera pulih" ucap Linda yang masih tidak percaya ada seseorang yang datang membantu biaya operasi disaat ia lagi sedang kebingungan.
Dira tersenyum lega melihat bunda nya yang kini tidak menangis lagi seperti tadi. Ia kembali mengamati alamat yang barusan di berikan Rehan.
Namun perasaan nya seakan akan ada yang aneh. Entah mengapa ia merasa sudah kenal lama dengan Rehan. Bukankah ia baru pertama bertemu dengan nya.
Tapi mengapa ia merasa mudah akrab dengan nya. Padahal biasa nya bersama orang yang baru ia kenal, ia merasa canggung. Tapi mengapa tidak jika ia bersama Rehan.
Dia itu sebenarnya siapa batin Dira
***************
Bruak
"Aduh maaf maaf, saya tidak sengaja. Saya buru buru permisi" ucap Rehan yang tergesa gesa berjalan keluar rumah sakit hingga ia tanpa sengaja menabrak seseorang. Dan orang itu....
"Arkana" ucap Kevin terkejut melihat orang yang barusan menabrak nya mirip sekali dengan Arkana adik nya.
Kevin yang sangat penasaran dengan orang itu, berlari mengejarnya. Namun Rehan sudah pergi menjauh naik motor.
Kevin yang tidak ingin ketinggalan jejak segera masuk ke dalam mobil mengikuti arah laju motor Rehan.
Namun setelah cukup lama mengikuti nya ia tiba tiba kehilangan jejak setelah berada di perempatan jalan. Dengan kesal ia memukul kasar setir kemudi.
"Arghh, sial kenapa harus hilang sih tuh orang" kesal kevin. Ia memejam kan mata dan berfikir mengapa orang itu sangat mirip sekali dengan adik nya. Apa tadi ia salah liat atau memang saat ini dia sangat merindukan Arkana.
Tok
Tok
Tok
Ada seseorang yang mengetuk kaca mobil yang membuat Kevin menoleh dan melihat.....