Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Hoshikatta Nama lain dari aku menginginkanmu

Novaria_Sari
--
chs / week
--
NOT RATINGS
569
Views
Synopsis
Tak saling mengenal bukan berarti tak boleh saling merindu. 2 insan yang dipertemukan dengan ridho orang tua, bergelut dengan cinta yang tak pernah diperkirakan datangnya. Selayaknya bahagia itu sederhana namun sulit diabadikan, rintangan akan selalu mewarnai bagai kunang-kunang digelap malam. Akankah cinta bersatu? setelah Aib masa lalu terbuka? Akankah Rindu bertemu? sedangkan jurang didepan mata? Kunfayakun. Jika takdir kita saling terikat, dengan izin-Nya kita berakad.

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - Awal dari kisah

"Fathaya Layka Asyabani?"

 Gadis berkhimar biru dengan balutan gamis senada itu berbalik ketika seseorang memanggil namanya. Fathaya tertunduk ketika sadar bahwa yang ditatap bukan mahramnya. Fathaya hanya mengangguk dan tak kunjung berbicara. Fathaya hanya memberi isyarat pada pria itu untuk duduk. Pria itu menurutinya. Tak ada yang memecahkan keheningan, hanya ada seorang pelayan yang hendak memberikan menu, setelahnya kembali sunyi.

" Maaf telah merepotkanmu untuk datang menemuiku" akhirnya pria itu berbicara memecahkan keheningan yang ada.

" Bunda yang menyuruh saya untuk menemui anda, jadi anda jangan sungkan." 

" Nama saya Muhammad Al-Fatih Ihyani, kamu bisa panggil saya Fatih agar sedikit lebih nyaman saya dengar"

" Baiklah Fatih " ucap fathaya tanpa menatap lawan bicaranya.

" Begini fathaya, saya tidak tahu apa alasan untuk pertemuan ini, sepertinya kamu juga tidak tahu dan kita hanya melakukan tugas sebagai anak dengan menuruti perintah orang tua. Tapi jauh dari itu saya senang sudah mengenalmu, semoga kamu pun demikian"

Tak ada jawaban dari gadis berusia 20 tahun tersebut, dia hanya membalas dengan senyuman.

" Oh ya aku dengar dari umi kamu adalah mahasiswa terbaik difakultasmu, kalau boleh saya tau apa jurusan kuliahmu?" Tanya Fatih untuk mencairkan suasana.

" Saya ambil keguruan dalam lingkup pendidikan guru sekolah dasar." Jawab fathaya lalu kembali hening.

"Rupanya kamu gadis yang lucu ya, wajar jika umi tertarik dengan kepribadianmu" Ucap Fatih sembari tersenyum manis.

Tidak ada lagi bunyi percakapan, yang ada hanya bunyi sedok garpu berperang melawan isi piring diatas meja berhadapan dengan dua insan manusia yg saling berkelahi dengan pikiran masing-masing.