Kamisato Rifki adalah anak yang berasal dari keluarga yang tidak harmonis, Dirinya selalu mendapatkan kekerasan di rumah nya dari orang tuanya.
Hal ini membuat mental Rifki terguncang dan sering kali Rifki melakukan Self Harm pada tangannya, Hal itu selalu ia lakukan hingga dirinya masuk ke sekolah sihir terkenal di tempatnya.
.
.
.
Rifki sedang berjalan di sebuah gang dengan tas di belakang nya, Kemudian tiba-tiba sebuah suara memanggil nya dari sebuah toko ramen.
"Selamat pagi Rifki" Ucap seorang paman penjaga toko ramen sambil tersenyum kepadanya.
"Selamat pagi paman." Ucap Rifki sambil membalas senyuman.
"Hari ini adalah hari pertama mu masuk sekolah kan?" Tanya paman penjaga toko ramen.
Rifki kemudian mengangguk sebelum membalas.
"Iya.. Hari ini hari pertama aku masuk sekolah paman, Mungkin tidak akan ada yang mau berteman dengan saya." Jawab Rifki dengan nada rendah tetapi sambil tersenyum.
Paman penjaga toko yang sudah mengetahui latar belakang dari Rifki hanya bisa tersenyum dan mengerti situasi kemudian berjalan ke arah Rifki dan mengelus kepalanya.
"Tidak ada Rifki, Kamu jalani saja.. Paman yakin jika nanti akan ada yang mau berteman dengan mu." Ucap Paman penjaga toko ramen kemudian paman tersebut berdiri dan berjalan ke arah meja sambil mengambil sesuatu dengan tas kain dan mengulurkan tas tersebut kepada Rifki.
"Ini.. Hadiah dari paman untuk menyambut hari pertama sekolah mu." Ucap Paman.
Rifki kemudian menerima pemberian dari Paman penjaga toko ramen dengan senang.
"Terima kasih paman!" Ucap Rifki dengan senang sambil tersenyum.
"Rifki.. Sebaiknya kamu berangkat sekarang karena sebentar lagi upacara penerimaan akan di mulai." Sebuah suara berbicara dari dalam toko dan berjalan keluar berada di samping Paman penjaga toko ramen.
Rifki kemudian mengangguk dan meletakkan tas kain tersebut di samping tas nya kemudian mengahadap kepada Paman penjaga toko dan Bibi.
"Baiklah Paman, Bibi. Terima kasih atas pemberian nya" Ucap Rifki sambil membungkuk kemudian mulai berlari menuju sekolah nya.
Paman dan Bibi pemilik toko ramen hanya melihat dari kejauhan Rifki, Seorang anak yang selalu sedih dan menerima siksaan di dalam keluarga nya masih tetap bahagia dan menjalani hidupnya meskipun harus melewati hal berat.
"Sayang, Aku merasa sedih melihat Rifki yang masih bisa tersenyum meski kehidupan nya aja sangat keras untuk dirinya." Ucap istri dari paman penjaga toko ramen.
Paman hanya mengangguk sambil memberikan senyuman kepada istri nya sambil menyakinkan.
Tiba-tiba sebuah suara muncul lagi tepat di belakang mereka dan itu adalah cucu dari paman dan bibi penjaga toko.
"Paman, Bibi aku berangkat sekolah dulu ya.." Ucap Anak berbicara kepada bibi dan pamannya sambil tersenyum.
"Iya, Hati-hati Lilias" Ucap Paman nya kepada Lilias.
Lilias hanya mengangguk kemudian mulai berjalan pergi untuk berangkat sekolah.
*Bersambung*