Chereads / Jagat Mandala / Chapter 3 - Sihir

Chapter 3 - Sihir

"Oh Iya, Eyang, Aku belum tau nama Eyang"

Rama berbicara kepada Eyang dengan wajah yang penasaran, sambil memeluk anak harimau yang dia selamatkan tadi.

"O-oh, iya Eyang lupa, Maaf kan Eyang yang sudah tua ini Hahaha"

"Baiklah, Eyang akan memberitahumu"

Eyang pun duduk didepan Rama.

"Nama Eyang adalah Jatimurti, Eyang datang dari negri yang bernama Amarta, Sebuah Kerajaan yang dipimpin oleh seorang Raja yang adil dan Eyang adalah seorang Titah yang mengabdi kepadanya "

Eyang berkata dengan lembut kepada Rama, Rama mendengarkan dengan seksama dengan anak harimau itu dipangkuannya

"Kerajaan Amarta?, Pantas saja Aku tidak mengenalimu Eyang, aku tidak pernah melihatmu didesa sebelumnya"

Rama berkata sambil memiringkan kepalanya, Namun dia akhirnya menyadari kenapa dia tidak mengenali sang Eyang

"Eyang!, Apakah Negri Amarta itu Indah, Selama ini aku belum pernah keluar dari desa, dan ibu selalu menceritakan tentang bagaimana Indah nya negri-negri yang ada diluar sana "

Rama bertanya, mata nya bersinar karena rasa ingin tahunya

"TENTU SAJA ! , Amarta adalah negri para kesatria ! , Negri yang aman, tentram dan dihuni oleh orang orang yang baik !"

Eyang menaikan nada suaranya sambil mengangkat tangan kananya karena Semangat menceritakan tentang Negri Amarta itu.

"Negri yang sangat damai dimana orang orang bisa tertawa, dan disana sangat Ramai ! , Yang paling penting adalah Makanan nya, Beragam jenisnya dan juga sangat ENAK !"

Eyang semakin semangat, terlihat bagaimana dia membayangkan negeri Amarta yang ramai,dan beraneka ragam makanan disana.

" HE...HEHEHE "

Eyang tertawa sambil membayangkan makanan yang ada di Amarta, sampai air liurnya keluar

" WAH !, Rasanya senang sekali jika bisa melihat negri yang Damai itu ! , apalagi... "

Rama pun mulai membayangkan Sesuatu, terlihat Ekspresinya menyerupai Eyang jatimurti dimana air liurnya keluar.

"Makanan – Makanan itu, dari ceritamu saja aku sudah bisa mencium aromanya"

Rama pun membayangkan makanan yang ada di negri itu sampai membuat dia mengeluarkan air liurnya

"Rasanya Ingin sekali aku kesana ~ "

Sambil menutup matanya dan terus berkhayal Rama berkata, Terlihat ekspresinya yang ingin sekali pergi ke sana.

"Tentu saja Kamu bisa, Amarta akan senang sekali menyambutmu, Tapi untuk saat ini kamu harus berlatih dahulu agar kamu bisa mengendalikan kekuatanmu, supaya kamu bisa pergi kesana dengan mudah dan aman ! "

Eyang tersenyum sambil melihat kearah mata rama.

"Eyang, sebenarnya aku masih belum mengerti, Apa yang kau maksud tentang Kekuatan Ku ?"

Rama dengan polos bertanya sambil terus mengelus ngelus anak harimau yang ada di pangkuannya

"Hmm baiklah Eyang akan menjelaskan nya secara singkat"

Eyang berkata sambil mengusap ngusap janggutnya yang berwarna putih.

"Saat kamu tadi menyelamatkan anak harimau itu, Kamu melihat bukan, tangan mu mulai bersinar, dan luka – luka pada harimau itu sembuh"

Eyang menjelaskan itu kepada Rama secara perlahan

"Itu adalah kekuatan mu sendiri Bukan kekuatan eyang, Eyang hanya membantumu menyalurkan Energi spiritual yang kamu punya"

Eyang tersenyum seraya menjelaskan tentang kekuatan yang dimiliki Rama

"A-Apa itu sungguh kekuatan ku eyang?"

Rama Merasa tidak percaya namun Rama melihat kearah anak harimau yang ada di pangkuannya dan diapun tersenyum sambil terus mengelus elus nya.

"Aku sangat senang bisa menyelamatkanmu, aku tidak menyangka itu adalah perbuatanku karena aku pikir Eyang adalah jawaban dari Doa ku tadi"

Rama terus mengelus-elus anak harimau itu dengan lembut, anak harimau itupun merasa nyaman berada dipangkuan rama dan dia pun mendengkur seperti kucing.

"Kamu benar Rama, Mungkin akulah jawaban yang dikirim oleh dewa untuk doa yang kamu panjatkan, membantumu menyembuhkan anak harimau itu, dengan kekuatan mu sendiri."

"Jika ini adalah takdir yang telah ditetapkan, Maka aku harus Membantumu karena kau sudah berdoa Untuk pertolongan Bukan ? "

Eyang tersenyum dan dia berbicara dengan nada yang lembut

"Kalau begitu Aku harus berterima kasih kepada mu Eyang karena sudah menjadi jawaban dari doaku"

Rama mengangkat kepalanya dan melihat kearah Eyang Jatimurti dan seraya tersenyum dengan penuh ketulusan dan rasa Syukur

"KAU MEMANG ANAK YANG BAIK RAMA, AKU AKAN MENJADI EYANG MU SELAMANYA"

Eyang mengatakan itu dengan penuh rasa Bahagia, dia beranjak dari duduknya untuk memeluk Rama yang sangat tulus berterimakasih padanya, dia Memeluknya dengan erat sambil terus mengatakan bahwa dia ingin menjadi Eyang nya untuk selamanya.

"haha... Eyang aku tidak bisa bernapas kalau kau terus memelukku begini"

Rama tersenyum dan tertawa kecil wajahnya begitu Polos dan sangat Bahagia

"POKONYA AKU AKAN BERDOA UNTUK MENJADI EYANG MU KEPADA DEWA"

Eyang terus memeluk Rama dengan erat dia sangat senang sekali.

"aku tidak ada masalah dengan itu eyang, aku senang mendengarnya, tapi bukankah seharusnya Eyang belum selesai menjelaskan tentang Kekuatanku"

Rama berkata sambil tersenyum didalam pelukan Eyang.

"O-OH Iya, Kekuatan mu yah, Eyang sampai lupa"

Eyang pun melepaskan pelukannya dari rama dan Kembali duduk didepan nya.

"Eyang, aku ingin bertanya tentang apa itu Energi spiritual yang kamu baru saja bilang, aku masih belum mengerti"

Rama bertanya dengan serius dan rasa ingin tahu.

"Baiklah, Eyang akan menjelaskan itu, Energi spiritual adalah sebuah Energi yang Sebenarnya dimiliki semua Mahluk Hidup, Energi ini berasal dari Jiwa mu, Dan Energi inilah yang bisa digunakan untuk mewujudkan sebuah kekuatan, Ketika Energi itu diubah bentuknya atau digunakan sebagai sebuah kekuatan seperti yang kau lakukan tadi saat menyembuhkan harimau, maka kekuatan itu disebut dengan Sihir"

Eyang menjelaskan itu dengan Singkat dan dia terlihat antusias dalam menjelaskan hal tersebut terlihat dari wajahnya yang tersenyum.

"Ohhh... jadi itu disebut Sihir, tapi Eyang bukankah Sihir itu jahat, aku pernah mendengar orang orang desa berkata bahwa seseorang terkena Sihir jahat"

Rama mulai mengerti tentang Energi spiritual dan konsep penggunaannya, tapi dia mulai mempertanyakan apkah Sihir itu jahat kepada Eyang Jatimurti.

"Hmm... Sihir itu tidak jahat, Tergantung siapa yang menggunakannya dan dipergunakan untuk Apa, Dan sihir yang dibicarakan oleh warga desa atu memanglah sihir jahat, Karena sihir itu sendiri Banyak jenisnya."

Eyang menjawab sambil terus mengelus-elus janggutnya.

"ohh... Begitu yah aku mulai paham Eyang".

Rama mendengarkan dengan seksama

"Ya sihir itu awalnya adalah Doa – Doa yang diturunkan kedunia oleh dewa, Tapi semakin bertambahnya waktu, Sihir itu menjadi beraneka ragam, Doa – Doa itu sudah banyak sekali yang diubah dan sekarang namanya berubah Menjadi Mantra, Mantra itulah yang bisa membuat orang – orang menggunakan sihir"

Eyang terus menjelaskan dengan Perlahan

Rama pun seksama mendengarkan perkataan eyang, tiba tiba salah satu alis rama terangkat seperti dia kebingungan.

"Tunggu dulu Eyang... Mantra?, Kamu bilang Mantra itu digunakan agar Orang – orang bisa menggunakan sihir, Lalu bagaimana Aku bisa menggunakan sihir tanpa merapal sebuah mantra"

Rama pun berkata Kebingungan

"Karena itulah, Eyang ada disini untuk melatih mu Rama, Hanya orang – orang Terpilih yang bisa menggunakan Sihir tanpa rapalan Mantra, Karena kamu adalah Anak yang spesial Rama"

Eyang Bersemangat sambil menunjuk kearah rama.

Rama pun terkejut dengan hal itu, Hatinya terasa hangat, Jantung nya berdebar dengan kencang, Matanya berkilau, Tidak pernah terpikirkan dalam hidupnya bahwa dia adalah seseorang Yang spesial, Diapun melihat kearah mata anak harimau yang ada di pangkuannya, dia melihat refleksi wajah nya sendiri dia mata anak harimau itu.

"aku... spesial ?"

Eyang jatimurti tersenyum melihat Rama.

"Anak ini..., aku diutus Oleh Sanghyang Jagat untuk melatih seorang anak dengan Bekas luka dikakinya, Tapi tak kusangka setelah aku bertemu dengan nya secara langsung, Aku baru menyadari takdir nya yang sangat berat, Aku berjanji akan melatihnya Sesuai dengan kemampuanku."

Eyang berbicara didalam hatinya sambil tersenyum melihat Rama.

"Baiklah Rama sepertinya aku akan menjelaskan Tentang hal yang harus kamu ketahui"

Dengan wajah serius Eyang Ratimurti berbicara kepada Rama.

"Kau ingat bukan, apa yang terjadi Sebelum kau ada disini, Aku berbicara tentang perjanjian yang kamu lakukan."

Rama terkejut Ketika Eyang mengatakan itu, Matanya membesar dan dia mulai berkeringat, diapun Mulai mengingat secara jelas kejadian yang dia alami kemarin.

"Aku kira itu hanyalah Mimpi..., tapi itu begitu nyata, sekarang aku baru menyadari itu Eyang, Seharusnya aku sudah mati sekarang, Ternyata itu memang benar benar terjadi..."

Rama menyadari tentang hal yang terjadi padanya, diapun segera memeriksa keadaan tubuhnya, Luka lukanya hilang dan mata kirinya pun Kembali pulih.

"I-Ya... Luka ku semuanya hilang..., Tapi apa ini hal yang buruk Eyang, aku melakukan perjanjian dengan seorang Raksasa.."

Wajah nya menjadi pucat dan keringat keluar dari tubuh Rama.

"HAHAHA Tentu tidak Rama, Justru kau Memiliki kesempatan kedua dalam hidupmu, Maka kamu harus menggunakannya dengan baik"

Eyang hanya tertawa dan memegangi perutnya,

"Tapi Eyang... Bagaimana Kau bisa tau tentang itu..., apa kau benar benar bukan seorang dewa ? "

Rama mulai mencurigai sang Eyang, dia melihat kearah Eyang dengan bertanya tanya.

"Yaa... Orang yang peka terhadap Energi spiritual pasti tau, Aura si Raksasa itu sangat terasa kuat keluar dari dirimu, Mereka pasti akan keheranan, Bocah Tampan dan Lugu Sepertimu memiliki aura yang Sangat kasar HAHAHA"

Eyang pun Tertawa sambil mengelus jenggotnya.

"Ohh Jadi kau bisa merasakan auranya, Tapi aku tidak bisa merasakan nya Eyang..., Apakah dia sekuat itu..."

Rama Merenung sambil memegangi dadanya.

"Iya dia sangat Kuat, Walaupun Auranya bercampur dengan Auramu, Tapi Auranya lebih kuat, Menutup Aura mu sendiri, Beruntung sekali kamu tidak dimakan olehnya"

Kakek tersenyum jahil sambil mengatakan itu.

"Aku pun berpikiran seperti itu, Untunglah aku tidak diamakan olehnya, Tapi dia sekarang berada didalam diriku yah..., Apakah dia bisa keluar atau lebih parahnya mengendalikanku"

Rama melihat Eyang dengan serius.

"Tentu tidak, Karena kita akan berlatih untuk Mengendalikan kekuatanmu, Jadi kau tidak perlu takut Rama, Eyang yang akan menjamin itu semua."

Rama pun tersenyum mendengar jawaban sang eyang, dia merasa lega dan matanya Kembali bersinar.

"Baiklah Eyang, Aku akan berlatih dengan giat"

Eyang pun berdiri secara perlahan dari duduknya.

"Kalau begitu kita Mulai Latihan itu, Ayo ikut Eyang"

Eyang pun Berbalik badan dan Rama pun mulai berdiri, diapun menurunkan anak Harimau tadi yang berada dipangkuannya.

"Baik Eyang, Baiklah Sekarang kamu bisa pulang Harimau kecil, Jaga dirimu baik baik yah"

Rama mengelus elus kepala anak harimau itu, Namun anak harimau itu terlihat Sedih, Seperti tidak ingin ditingalkan oleh rama, Rama pun beranjak untuk pergi dengan sang kakek, tapi anak harimau itu berlari dan menahan kakinya, rama pun hampir tersandung karena itu.

"Ada apa kawan kecil"

Rama melihat kearah harimau itu yang memegangi kaki Rama dengan erat seperti memeluk, Eyang pun menengok kearah rama dan tersenyum.

"Bawalah dia Rama, Sepertinya dia akan menjadi temanmu mulai sekarang"

Rama pun mengelus kepala anak harimau itu untuk menenangkannya.

"Baiklah kalau kau Mau ikut kawan kecil"

Rama tersenyum dan terus mengelus kepala anak Harimau itu.

"Berilah dia Nama Rama, dia akan senang kalau kamu memberinya nama"

Hariamu itu pun Terlihat senang Seperti setuju dengan apa yang dikatakan Eyang jatimurti.

"Baiklah... hmmm nama yang pantas untukmu, Seorang anak harimau yang Kuat.."

Rama berpikir tentang nama yang akan dia berikan kepada harimau itu

"OHH Bagaimana dengan Darga, Nama itu kedengaran kuat Bukan!"

Anak harimau itu terlihat Tersenyum mendengar itu semua, diapun terlihat bersemangat sambil meloncat loncat.

"Baiklah Darga Mulai sekarang Kita akan Berteman !"

Rama Dengan semangat mengankat tangannya dan dia pun terlihat Bahagia.

"Rama, Jika Kamu sudah memberi nama kepada suatu mahluk, Maka kamu tidak boleh meninggalkan nya, Karna Memberikan Nama adalah hal yang Sakral, Seperti Melakukan Perjanjian Jiwa."

Eyang jatimurti Mengingatkan Rama agar Memegang janji nya itu.

"Begitua yah... Kalau begitu Darga Mulai sekarang aku akan selalu berada disisimu, dan Sebaliknya juga dengan dirimu"

Rama tersenyum dan mengelus elus kepala Darga, Darga pun terlihat Seperti dia mengerti apa yang baru saja dikatakan rama.

"Baik Rama, Kita akan lanjutkan perjalanan kita, Pastikan kamu Tetap berada Dibelakang Eyang"

Mereka pun Melanjutkan perjalanan mereka, Menyusuri jalan kecil yang masuk kedalam hutan, Terlihat pohon pohon yang menjulang tinggi, Aroma nya segar seperti daun daun di musim semi, Mereka terus berjalan, Sampai akhirnya mereka Sampai di suatu tempat, Terlihat air terjun yang sangat indah.

Air terjun itu mengalir dan dibawahnya terbentuk sebuah kolam, Airnya sangat jernih Sampai sampai bisa melihat dasarnya, Disekelilingnya terlihat Banyak sekali Bunga yang Indah, Dan yang paling banyak adalah Bunga lily putih yang mengelilingi area itu layaknya salju yang bertebaran, Ditengah Kolam air itu Terlihat sebuah Gundukan membentuk sebuah bukitan kecil.

"Waaah... Indah sekali, Aku tidak pernah tau Hutan ini Memiliki tempat indah seperti ini"

Rama berkata dengan Takjub melihat keindahan air terjun itu, Matanya berkilau memandangi pemandangan yang indah didepan matanya.

"Wajar sekali, Tempat inI Terhalang oleh Sebuah Kekuatan yang membuat manusia dan apapun yang mencoba merusak tidak dapat masuk, Hanya orang yang bersih lah yang dapat masuk tempat ini"

Eyang jatimurti mengatakan itu seraya Tersenyum.

"Tempat inilah yang akan menjadi tempat mu berlatih Rama, Tempat yang aman dan tidak akan ada yang menganggu"

Rama pun mulai mengelilingi tempat itu dan mulai merasakan keindahan tempat ini, dia berjalan dengan hati hati dan mencoba untuk tidak merusak bunga bunga yang mekar ditempat itu, lalu diapun melihat satu bunga yang layu, dia langsung mendekati bunga itu.

"Sayang sekali... Kenapa Kamu bisa layu ditempat indah seperti ini..."

Rama terlihat sedih melihat Bunga yang layu itu.

"Baiklah Rama, Untuk Latihan Pertama mu, Kau akan Menghidupkan Kembali Bunga yang Layu itu"

Eyang berkata Dengan Lembut.

"E-Eh... Aku bisa melakukan itu ?"

Rama Terkejut mendengar perkataan Eyang Jatimurti.

Eyang pun menghampiri Rama dan berdiri Dibelakang nya.

"Tentu Rama, Sekarang coba kamu Letakan tangan mu diantara bunga yang layu itu"

Rama pun Segera melakukan hal yang Eyang perintahkan, Dia meletakan kedua tangan nya diantara Bunga yang layu itu.

"Seperti ini Eyang ?"

"Iya, Seperti itu, Sekarang kamu harus fokus, Pejamkan matamu , Tarik nafas yang dalam dan keluarkan secara perlahan, fokuskan Energi Spiritual mu kearah Kedua tangan mu itu, Kamu coba saja dulu, Kamu akan merasakan Energi spiritualmu Mengalir dari kepalamu dan perutmu"

Eyang Jatimurti berkata Sambil memegang kepala Rama.

"B-baiklah Eyang Aku akan mencobanya"

Rama pun memejamkan matanya lalu dia menarik nafas yang dalam dan mengelurkan nya secara perlahan.

"Fokus...Fokus"

Rama berkata didalam hatinya, Diapun memfokuskan pikirannya dan Mencoba untuk memfokuskan Energi spiritual nya Ke tangan nya, Tiba tiba dia merasakan Hawa dingin dari kepala nya yang turun mengalir seperti air kearah dadanya, Sama halnya juga dari perutnya.

Dari dadanya itupun Hawa dingin itu mengalir kearah kedua tangannya, Namun Saat Energi itu dirasa sudah mencapai Telapak tangannya, Energi itu seperti tertahan dan tidak bisa keluar, Rama merasakan Kesemutan di tangannya, Tapi dia terus berusaha Fokus dan terus mencoba, tangannya terlihat sedikit bergetar.

"Hmm?... ada apa Rama, Kenapa lama sekali."

Eyang Melihat tangan Rama yang bergetar.

"Eyang..., Aku sudah bisa merasakan Energi spiritual ku Mengalir seperti Air yang dingin, Tapi entah kenapa, Saat tiba di Telapak tanganku Energi itu tidak dapat keluar, aku merasa seperti ada yang menahannya"

Rama pun tertunduk Seraya terus mengeluh.

"Aneh sekali... Dia sudah tau Cara memfokuskan energi Sihirnya, tapi kenapa energi nya tidak mau berwujud"

Eyang berpikir keras sambil mengelus jenggotnya sambil melihat kearah Rama, Diapun mencoba untuk melihat Rama dengan Mata jiwanya, Agar dia bisa melihat Energi Spiritual rama, Ketika dia melakukan itu, Dia Melihat Energi rama yang putih Tertutupi oleh Energi Dasagriwa yang Hitam, dan Sekujur tubuh rama Terlapisi oleh Energi Dasagriwa yang hitam.

"Begitu yah... Energinya masih terlalu lemah untuk menandingi Energi Raksasa itu"

Eyang Jatimurti Berkata didalam hatinya.

"Baiklah Rama... Sekarang coba kamu fokuskan lagi Energimu, Ketika energi itu sudah Mencapai tangan mu, Ikuti Perkataan Eyang"

Rama pun Mengangguk dan Langsung memejamkan matanya Lagi, Dia Kembali memfokuskan energi spiritual nya kearah kedua tangannya, dan hal yang sama terjadi tangannya bergetar.

"Tahan Energimu disitu, Sekarang ikuti perkataan Eyang, 'Dengan Rahmat Dia yang memiliki Jagat, Ku persembahkan Kata – kataku untuk Dirimu, SARSVANTI' "

Eyang Mengatakan itu dengan perlahan dan Menekan suaranya di bagian kata SARSVANTI

"Dengan Rahmat dia yang memiliki jagat, Kupersembahkan kata – kataku untuk dirimu, SARSVANTI"

Rama pun Mengikuti perkataan Eyang dan Menekankan suaranya di kata SARSVANTI, Diapun merasakan Aliran Energi yang kuat Mengalir dari tubuhnya, Kali ini terasa Seperti air Sungai yang sedang mengalir.

Tangannya berhenti bergetar, dan Kemudian tangannya itu terasa hangat dan Mengeluarkan Cahaya yang sama seperti saat dia menyembuhkan Darga.

"Bagus Sekali... Terus fokuskan energi itu, Sekarang kamu bisa membuka matamu rama"

Eyang Tersenyum melihat Rama yang akhirnya Bisa mengeluarkan kekuatannya.

Rama pun Membuka matanya, dan dia terpukau Melihat Cahaya yang keluar dari tangannya, Dengan perlahan Bunga itu pun mulai berdiri lagi, Bunga yang tadinya layu itu Kembali mekar dan Segar.

"EYANG, LIHAT INI AKU BERHASIL EYANG ! "

Rama tersenyum dan kemudian dia Menghentikan aliran Energi nya itu Ketika melihat bunganya sudah mekar.

"Hebat bukan, Itu adalah kekuatanmu rama, Sekarang kamu mengerti langkah awal untuk menggunakan kekuatanmu"

Eyang berkata sambil mengelus jenggotnya.

"Rasanya sangat berbeda Ketika aku melakukannya pertama kali, Dengan kata kata mu yang aku ikuti tadi, Energi ku Mengalir Seperti Air Sungai yang tenang, Dan tanganku terasa hangat Eyang"

Rama terlihat sangat senang dan antusias menceritakan perasaanya kepada Eyang

"Itu Yang disebut dengan Mantra Rama, kata SARSVANTI adalah Rapalan Utamanya, Rapalan ini digunakan Oleh Mereka yang memiliki Energi Putih, dan Energi yang kamu miliki itu adalah Energi Putih"

Eyang menjelaskan kepada rama Sembari Menghampirinya.

"SARSVANTI yah, aku juga sadar Energiku Mulai mengalir Ketika aku mengucapkan kata itu, tapi Eyang apa yang dimaksud dengan Energi ku yang berwarna putih ?, apakah Energi itu memiliki sebuah warna, dan banyak jenis nya ?"

Rama melihat kearah eyang dengan wajah yang bertanya tanya

"Ya Rama, Energi Putih adalah energi yang paling murni, Energi itu hanya bisa dimiliki oleh Seseorang yang Suci dan bersih, Sihir yang datang dari energi inipun disebut Sihir Suci, Kamu masih mengingat bukan Penjelasan yang Eyang jelaskan tentang Sihir, Sihir putih inilah Yang pertama kali diturunkan kedunia oleh Dewa, Dan mantra yang kamu rapalkan itu adalah Sebuah Doa, SARSVANTI sendiri itu Berarti Rahmati lah, Tujuan Eyang menyuruhmu untuk membaca itu adalah untuk Memperkuat aliran Energi spiritual yang kamu Alirkan."

Eyang tersenyum sambil mengelus kepala Rama.

"Begitu yah... Sihir putih..., Bukankah itu berarti aku adalah Utusan seorang dewa Eyang, karna Energi ku yang berwarna putih ini adalah Energi yang paling Murni bukan"

Rama mengatakan itu dengan Kegirangan Wajahnya terlihat sangat semangat.

"A-APAKAH, AKU AKAN MENJADI SEORANG PAHLAWAN SEPERTI YANG ADA DI DALAM KISAH YANG SERING IBU BACAKAN"

Rama mengepalkan kedua tangannya dan terlihat matanya yang berkilau karena semangat.

"HAHAHA... Mungkin saja, tapi untuk mengeluarkan Energi mu sendiri saja kau sudah kesulitan"

Eyang memukul kepala Rama dengan Lembut seperti Menggoda nya dan ingin membuatnya kesal.

"Aduh..., Kau jahat eyang, Mungkin bukan berarti tidak bisa, benarkan Eyang, Maka dari itu akan Berlatih dengan sungguh sungguh ! "

Rama mengusap kepalanya yang tadi dipukul eyang, tapi dia Mengatakan tekadnya dengan wajah yang serius sambil tersenyum.

"BAGUS !, Itulah Semangat yang harus kamu miliki"

Eyang Tersenyum Mendengar perkataan Rama, Namun dia kemudian membalikan badannya, diapun menengok kearah rama, dengan nada serius dia berkata

"Tapi Rama, Jika kamu ingin menjadi Pahlawan, Itu tidak akan mudah, Sihir putih mungkin adalah yang paling murni, Tapi di era sekarang, Banyak pengguna sihir lain yang lebih kuat dari yang kamu pikirkan, Contoh besarnya adalah orang-orang yang Menggunakan Sihir Hitam, Sihir hitam adalah Sihir yang digunakan Untuk Membunuh, dan jaman sekarang, Lebih banyak pengguna sihir hitam dari Sihir yang lainnya, Kamu sendiri, melawan Para pengguna sihir hitam itu, Pikirlah siapa yang akan Menang"

Rama mendengar perkataan eyang pun terkejut, Diapun menelan ludahnya sendiri Menyadari bahwa Perjalannya masih Panjang.

"Jika kamu merasa takut, Maka kamu tidak pantas untuk menjadi seorang Pahlawan, Tapi jika Kamu mempunyai tekad, Eyang akan Melatihmu Agar kamu bisa mewujudkan Mimpimu itu"

Eyang jatimurti Tersenyum.

Rama yang tadinya merasa ragu, akhirnya menguatkan tekadnya, terlihat dari raut wajahnya yang serius dan kedua tangannya yang mengepal.

"AKU SANGAT BERTEKAD MENJADI KUAT EYANG, AKU BERJANJI AKAN BERLATIH DENGAN GIAT SAMPAI AKU MEMBUAT MU BANGGA"

Rama mengatakan itu dengan lantang.

"Mungkin ini yang bisa aku lakukan untuk membayar hutang budi kepada Ibu ku yang telah menyelamatkanku, Mungkin ini adalah Kesempatan kedua yang dia berikan untukku, Aku Berjanji akan membuatnya tersenyum Melihatku dari Surga"

Terlihat dari mata rama yang serius, Tekad kuat nya dan Rasa percaya dirinya.

Eyang pun Tersenyum melihat tekad rama yang sangat baik.

"Baguslah kalau begitu, Baiklah Untuk latihan kedua mu, Eyang ingin kamu melatih pernapasan mu agar Energi yang Kamu miliki bisa mengalir dengan sempurna"

Eyang Jatimurti Melompat kearah Bukitan Kecil yang ada ditengah Kolam air tersebut.

"Kemarilah, Duduk disini dan kita akan mulai latihannya"

Rama pun segera menghampiri Eyang melewati Kolam air tersebut.

"Mengatur pernapasan ? , Itu akan mudah sekali untuk dilakukan eyang"

Rama pun sampai ditempat eyang berdiri dan diapun duduk dengan posisi sila. Darga pun mengikuti rama dan Tidur dipangkuannya

"Jangan Senang dulu anak muda, Kita akan melakukan latihan ini tanpa istirahat, Kuperingatkan saja, Latihan ini akan Berjalan selama 2 hari tanpa tidur, itupun kalau kamu bisa melakukannya tanpa gagal"

Eyang pun tertawa Kecil untuk Mengejek Rama

"B-Bukankah itu terlalu berlebihan eyang... hahaha..."

Rama pun tertawa dengan gugupnya, Wajahnya terlihat sangat gugup.

"Tidak usah banyak bicara, Sekarang pejamkan matamu, dan cobalah untuk menarik nafas yang dalam dan tahan nafasmu itu selama yang kau mampu, dan keluarkanlah secara perlahan, dan selama kamu melakukan itu Alirkan lah Energi sihirmu keseluruh Tubuhmu, Serta letakan tanganmu didepan dadamu seperti layaknya memberi salam"

Eyang menjelaskan itu selagi berdiri dibelakang Rama.

"Baiklah itu kedengaran nya cukup mudah"

Rama tersenyum dan segera memejamkan matanya.

"hehehe..., Kau pikir ini akan sangat mudah ?"

Eyang tertawa dan langsung memegang sebuah daun yang tadi dia sudah ambil sebelumnya, Dia menyiuk air dari kolam itu dengan daun yang dia pegang, Ditengah daun itu ada sedikit genangan air yang mengisi, Eyang pun langsung meletakan daun itu diatas jari jemari Rama, Rama yang melihat itu langsung melihat kearah Eyang dengan gugup.

"E-Eyang apa ini... ?"

Rama menanyakan itu dengan raut wajahnya yang gugup.

"Hehehe..., ini adalah tantangannya, Kau tidak boleh membuat daun ini jatuh, dan Jika konsesntrasi mu buyar dan Energi mu tidak mengalir sempurna, air yang ada di daun itu akan bereaksi dan akan bergerak tidak karuan, Serta..., Darga akan membantumu untuk menjaga konsentrasimu, Jika kau tidak benar dalam Mengalirkan energimu, Darga akan menggeram... HAHAHA"

Eyang tertawa dengan senang seperti sedang memberi pelajaran terhadap rama yang menganggap remeh latihan ini.

"Kau jahat sekali Eyang..."

Rama hanya bisa menerima takdirnya dengan ekspresi yang gugup.

"baiklah sekarang kau coba lakukan itu"

Eyang pun terus berdiri dibelakang rama.

"Baiklah Eyang"

Rama pun memejamkan matanya, dan diapun memfokuskan dirinya se fokus fokus nya, sampai dia hanya bisa mendengar detak jantungnya sendiri, diapun Menarik nafasnya sedalam yang dia bisa, disertai dengan Mengalirnya Energi spiritual yang coba dia alirkan, Diapun menahan nafasnya, dan membuangnnya secara perlahan, Dia terus melakukan peranapasan itu sampai Energi spiritualnya mengalir keseluruh tubuhnya, Ketika dia melakukan itu Energi nya terasa sangat deras Seperti air terjun yang ada dibelakangnya, Namun kali ini badannya terasa hangat.

Eyang jatimurti pun tersenyum bangga melihat rama, Ternyata dalam pandangan eyang jatimurti terlihat Energi rama yang sangat terang memancar dari tubuhnya, seluruh badannya diselimuti oleh energinya itu sendiri.

"Memang takdirmu untuk menjadi Cahaya wahai Rama, Aku tidak menyangka akan bertemu seseorang yang memiliki Energi suci yang Menandingi para Dewa"

Eyang jatimurti mengatakan itu dengan rasa bangga didalam hatinya.

Tapi terlihat air yang berada di daun itu mulai bergerak tidak karuan dan berceriak, eyang pun langsung memukul kepala Rama dengan lembut.

"Ulangi lagi"

Rama pun terkejut dan mengelus kepalanya sendiri.

"Aduh... Kenapa Eyang, Aku padahal sudah sangat Fokus"

"Ya kau berhasil fokus, tapi Energimu tidak mengalir dengan sempurna, tidak konsisten, itu menyebabkan air yang ada di daun itu bergerak, Kau harus perhatikan juga Pengaliran energimu itu selain pernapasan mu, dan Jangan biarkan tanganmu bergerak ketika kau melakuka pernapasan"

Kakek tersenyum melihat kearah Rama.

"B-Baiklah Eyang..."

Rama hanya bisa menerima perkataan eyang dengan pasrah

"Tapi kau belajar dengan cepat Rama, Aku melihat energimu sudah bisa terpancar dari tubuhmu, Itu menandakan bahwa kau akan bisa menyelesaikan latihan ini dan Bertambah kuat, Eyang percaya kamu Bisa melakukannya"

Eyang tersenyum sambil mengacungkan Jempolnya.

"BAIK EYANG !"

Rama tersenyum dengan matanya yang penuh dengan tekad, Dan latihannya untuk menjadi Kuat akan Dimulai dari sekarang.