Chapter 26 - Bab 26 Sakit Hati

Klan Hu melihat Qiao Duo'er dengan iri, merasakan dorongan darah hangat yang tiba-tiba mengalir dalam dirinya.

Keduanya adalah wanita, jadi mengapa Qiao Duo'er bisa berbicara seperti itu sementara dia tidak bisa?

Menjahitnya mungkin rata-rata, tapi dia punya kekuatan. Dapatkah dia benar-benar membiarkan dirinya dan anak perempuannya kelaparan hingga mati?

Dengan pemikiran ini, langkah Klan Hu menjadi lebih ringan.

Tak lama kemudian, mereka berdua tiba di toko kelontong di kota tersebut.

Panci, wajan, sendok sayur, minyak, garam, kecap, dan cuka semuanya adalah barang-barang esensial. Sekarang bahwa Qiao Duo'er memiliki ruangannya sendiri, dia hanya perlu membeli cukup untuk bertahan hidup.

Maka dia membeli lima mangkuk, tiga piring, satu mangkuk sup, satu sendok sayur, dan juga membeli minyak serta bumbu lainnya seperti garam. Qiao Duo'er secara khusus menimbang satu pon tepung alkali untuk menyimpannya guna membuat bakpao.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS