Yang Baixiang bahkan tidak tahu apa yang ia rasakan lagi, tiba-tiba ia merasa tidak bisa melanjutkan seperti ini, dan tanpa diduga ia mengepalkan tinjunya dan melancarkan pukulan sebelum Yang Baichuan sempat menjelaskan.
Tepat saat Yang Baichuan akan berpura-pura kasihan untuk menjelaskan, ia terkejut dengan pukulan dadakan dari saudaranya, menyebabkan ia terhuyung. Rasa logam manis mengisi mulutnya, dan dengan mulut terbuka, sebuah gigi bersama darah terludah keluar.
"Si Kecil Lima..." Yang Peili melonjak kaget.
"Ayah." Mata Yang Baixiang merah darah, "Apakah mereka ini masih manusia? Apakah ini masih sebuah rumah?"
Yang Peili tidak tahu harus berkata apa, namun ia masih melepas jubah luarnya dan memberikannya kepada Yang Baichuan, karena tidak pantas tanpa busana.
