Gu Yao mengerutkan kening dan menatap Yang Ruxin, "Kenapa kamu punya banyak pertanyaan?"
"Hanya ngobrol," Ruxin sedikit mengangkat alisnya.
Gu Yao mencibir dan terdiam, namun dalam hatinya, ia berpikir jika suatu hari ia memiliki istri, kakaknya pasti tidak akan memiliki konflik dengan dia. Jika ada, tentu saja kakaknya yang akan menang. Kakaknya adalah tuan, setelah semua. Tapi dia tidak bisa berbagi pemikiran ini dengannya.
Melihat Gu Yao berhenti berbicara, Ruxin tidak mendesaknya lagi. Dia mulai memikirkan tentang Qian Er dan dua temannya; dia selalu pandai menilai orang dan yakin dia tidak salah menilai ketiganya.
Perjalanan dari Desa Keluarga Niu ke Desa Xiaobudong hampir dua puluh li, tetapi jalan itu tidak beraspal, dan gerobak keledainya tidak cepat. Sudah hampir dua jam ketika mereka tiba di Kota Lianhua, dan saat itu sudah tengah hari. Mereka berdua pergi ke warung mi yang pernah dikunjungi Ruxin sebelumnya, makan dua mangkuk mi, lalu kembali ke Desa Timur Dapu.
