"Roti?" Yang Ruxin mengerutkan kening, "Roti ini dari mana?"
"Roti yang kamu bawa pulang tadi, Ibu tidak tega memakannya, dia ingin menyimpannya untuk Sini dan Xiaofeng hari ini, tapi kemudian…" Erni tercekat saat menjelaskan, "kemudian dilihat oleh sepupu keempat kita…"
"Itu Nenek." Sanni menghapus air matanya dan mengangkat wajahnya yang bengkak, "Dia bilang keluarga kita tidak berbakti. Tidak hanya mengambil roti tanpa izin, tapi dia juga memukul kami…"
"Dan bibi keduaku juga terlibat…" Wajah Erni juga bengkak, "Rufeng didorong oleh sepupu keempat kita…"
Yang Ruxin tidak bisa menahan diri untuk menutup matanya sejenak, "Mereka sudah keterlaluan." Lalu dia berbalik dan menuju pintu.
"Tidak apa-apa…" Xun Hui cepat-cepat menggelengkan kepala, tapi gerakan itu memperparah luka nya, membuatnya menarik nafas tajam karena sakit, namun dia masih bergegas mendekat untuk memegang Yang Ruxin, "Dani, jangan…"
