"Bangun," Fang Tianze melambaikan tangannya, meminta pelayan untuk minggir.
"Zeze," wanita itu bergegas mendukung anaknya.
"Ibu," Fang Tianze menepuk tangan wanita tersebut, "penyakit saya sekarang ada di tangan takdir, jadi tolong, jangan marah pada siapa pun."
"Baiklah," wanita itu mengangguk terburu-buru, air matanya mulai jatuh tak terkendali. Dia hanya memiliki satu anak laki-laki ini, namun dokter telah menyatakan dia tidak akan hidup melewati usia lima belas tahun. Apa yang harus ia lakukan setelah itu?
Dengan pandangan penuh penyesalan, Fang Tianze berpaling ke Yang Ruxin, namun berhenti sejenak ketika mata mereka bertemu, lalu tersenyum lembut, "Maaf, saudari. Pelayan saya hanya... khawatir akan saya..."
Ini adalah anak laki-laki yang sangat rapuh dan lemah, dengan wajah yang indah, terutama matanya, murni seperti... seperti langit Tibet yang pernah dia lihat...
Pada saat itu, mata murni itu memandangnya dengan rasa penyesalan.
