"Apa yang terjadi?" mata Yang Ruxin juga membelalak.
"Jadi, dia berlari dengan sangat hebat, berniat memeluknya, tapi dia mengelak, jadi, sepupunya hanya..." Sanni teringat pada kondisi Yang Baihe yang menyedihkan dan tertawa tanpa belas kasihan lagi, "Heihei..."
"Lalu apa yang terjadi? Katakan dengan jelas!" Yang Ruxin terhibur oleh perilaku Sanni dan mengetuk keningnya perlahan dengan jari, "Lihat kamu tertawa seperti orang bodoh."
"Akibatnya, dia jatuh tergeletak di tanah..." Sanni mengangkat tangan untuk menepis tangan Yang Ruxin.
"Apakah gigi depannya copot?" Yang Ruxin juga tertawa.
"Kakak, bagaimana kamu bisa tahu?" Sanni terkejut sejenak.
"Hanya menebak," kata Yang Ruxin dengan campuran tawa dan air mata, "Melihatmu tertawa seperti itu, pasti tidak semudah hanya jatuh. Selain itu, jatuh tergeletak biasanya mengenai gigi..."
