```
"Jangan khawatir, demi perak, saya tidak akan membuat masalah apa pun," Yang Anshi melambaikan tangannya.
Baru kemudian Yang Baihe dengan penuh kepuasan merangkak naik ke atas kang. Harus dikatakan bahwa pikirannya kali ini luar biasa tajam.
Setelah meninggalkan kamar putrinya, Yang Anshi merenung sepanjang malam. Semakin dia memikirkannya, semakin masuk akal; akhirnya, dia pun memejamkan mata dengan puas.
Ribu mil jauhnya, di Beijing, di Kediaman Pangeran Mahkota.
Walau sudah larut, ruang studi di Kediaman Pangeran Mahkota masih terang benderang. Seorang pria berpakaian jubah brokat kuning cerah sedang meninjau memorials.
"Tuan, Weng Qing telah kembali," Eunuch Lan berjalan dengan hati-hati masuk ke kamar dan berbisik ke telinga pria itu.
"Oh?" Pria tersebut tampak terkejut dan senang lalu meletakkan penanya, "Cepat, biarkan dia masuk."