Shana melirik para nimfa yang sedang menangis dan menghela nafas.
Walaupun berasal dari suku yang berbeda, mereka mengungkapkan
"Shivani, apa yang harus kita lakukan?" tanya Shawarna. Hatinya sesak membuat bicaranya terdengar kacau.
"Kita akan mempersiapkan pemakaman nanti. Siapkan perahu dan kumpulkan harta. Mintalah seseorang untuk mengukir tanduk untuk upacara nanti atau jika kita tidak menemukan tanduk, cukup buat drum dari kulit ikan." kata Shivani, mengecewakan para nimfa dan menyuruh mayat dibawa ke kamarnya sementara waktu.
"Baik." Shawarna mengusap air mata di wajahnya dan menerima perintah itu.
Thalassa terpeleset dan mengikuti nimfa yang membawa mayat yang terdiri dari Shillo dan nimfa lainnya. Shana melihat sosoknya dan ingin mengikutinya tetapi dia dihentikan oleh seseorang sebelum dia bisa menaiki tangga.
Setelah tiba di kamar Pendeta, mereka meletakkan mayat tersebut di atas kasur spons.
