Luo Qiao tertawa dan berkata, "Ayah, kenapa tidak memberi saya alamat salah satu kawan Anda? Ketika saya punya waktu, saya bisa berkunjung."
Setelah menyesap teh di cangkirnya sampai habis, Luo Haotian berkata, "Baiklah."
Setelah berkata begitu, ia berdiri, mengambil buku catatan kulit dari laci, menyalin alamat, dan memberikannya kepada Luo Qiao. Luo Qiao memeriksanya dengan cermat lalu menyimpannya.
Mereka telah minum setengah teh mereka ketika tiba-tiba, suara ember logam yang jatuh ke tanah terdengar dari sebelah, membuat Luo Qiao kaget. Beberapa orang di dalam ruangan segera mengerutkan kening.
Kemudian mereka mendengar tangisan Sun Liying, dan Luo Haotian mendesah, bersiap untuk berdiri dan melihat apa yang terjadi.
Mereka mendengar Sun Liying berkata, "Hidup dengan Qiao Haiqing tidak tertahankan. Jangan lupa Anda memiliki tiga anak untuk dirawat. Dia memiliki orang tua sendiri, mengapa dia harus datang dan menyiksa kami?
