```
Semua orang mengabaikan hujan deras dan berlarian keluar dari rumah mereka, "Apakah tanggul sudah jebol? Benarkah sudah jebol?"
Dua orang pembawa pesan dari kantor laksamana naik satu kuda, membunyikan gong tembaga, berlari mengelilingi seluruh desa. Ketika mereka melihat penduduk desa bertanya, mereka hanya menjawab dengan keras, "Tingkat air sungai sudah naik! Kalian bisa menyentuhnya dengan mengulurkan tangan, dan tanggul bisa jebol setiap saat. Buruan ke tempat yang lebih tinggi!"
Orang-orang yang berlarian keluar semuanya menangis mendengar ini.
"Ini bencana! Hujan di mana-mana, di mana kita bisa berlindung?"
"Apakah mereka ingin kita mati? Setelah tanggul jebol, rumah kita mungkin akan tersapu, rumah kita hilang, bagaimana kita bisa hidup nanti?"
....
Walaupun begitu, penduduk desa masih berlarian kembali ke rumah mereka untuk berkemas dan pergi.