```
Baru saja dibawa masuk.
Menangis sambil berantakan.
"Siapa namamu?" Gu Jiao bertanya.
"Sa...Sa...hik!" Dia menangis begitu keras sampai ia cegukan.
Gu Jiao meraih tangan gadis itu untuk memeriksanya, tetapi gadis itu takut akan sakit dan mulai menangis keras seperti babi yang disembelih, "Jangan sentuh aku!"
Gu Jiao berkata, "Aku tidak akan menyentuhmu. Kamu menggores punggung tanganmu. Aku akan membersihkannya, ini tidak akan sakit di lenganmu."
"Be...benarkah?" Dia memandang Gu Jiao dengan tidak percaya.
"Benar." Gu Jiao dengan lembut menopang tangan gadis itu di telapak tangannya, dengan hati-hati menghindari area yang terkilir, "Kamu punya tangan yang bagus. Biasanya kamu membersihkannya dengan apa?"
Tidak ada yang tidak suka dipuji, Dia mengendus: "Air Mawar... hik! Setelah membersihkan... hik! Oleskan Krim Salju... hik!"
Gu Jiao berkata, "Saya telah melihat orang lain melakukan hal yang sama, tetapi mereka tidak memiliki kulit sebagus milikmu."
