Kabar itu menyebar seolah-olah punya sayap, dan An Hao berharap agar kabar itu menyebar lebih luas lagi. Dengan begitu, mereka yang memperhatikan suaminya akan tahu, dan mereka akan menyerah pada harapan yang sia-sia.
Menjelang sore, An Hao, yang kelelahan, meninggalkan pangkalan militer.
Qin Jian masih tidur saat Tian Niu dan Jiang Ying mengantarnya, "Ipar, hati-hati! Oh, dan jangan lupa, kamu berjanji akan membuatkan kami makanan lezat."
"Jangan khawatir, aku belum lupa! Aku akan memberikannya secepatnya!" kata An Hao dengan senyum.
"Ipar, hitung aku untuk satu porsi juga." Jiang Ying juga tahu tentang kemampuan memasak An Hao yang luar biasa. Mendengar bahwa dia akan membuat sesuatu yang lezat, dia tentu tidak ingin melewatkan kesempatan ini. Sekarang, sebelum mereka berdua menikah, dia bisa makan kapan saja dia bisa.
Setelah mereka menikah, anak itu, Qin Jian akan sangat menyayangi istrinya sehingga ingin makan sesuatu buatan An Hao mungkin akan sulit.
