"Kamu benar-benar berani!" An Hao memandangnya secara samping. "Tidak cukup dengan menipu bagian keuntunganku, sekarang kamu bahkan ingin merebut orangnya!"
Penjaga toko itu terkekeh, "Sejak zaman dahulu, perempuan cantik itu jodoh yang sesuai untuk lelaki gagah!"
"Cukup, minggir!" An Hao memperingatkan dengan wajah tegas. "Kalau kamu terus seperti ini, kita tidak bisa melanjutkan bisnis. Jangan buang waktumu memikirkanku; aku sudah bertunangan."
"Ah? Kamu tidak sedang bercanda kan? Tidakkah kamu mempertimbangkan aku? Aku ini pemuda yang sehat, mandiri, berwirausaha, rajin, cerdas, dan mampu. Suatu hari nanti aku pasti akan sukses besar. Kalau kamu tidak memilihku, kamu akan menyesal."
An Hao menggelengkan matanya. "Kamu memang pintar bicara! Kalau toko pakaianmu bangkrut, kamu bisa pergi ke Tianqiao dan mencari nafkah dengan berdagang lelucon."
"Ayo, jangan kutuk aku dan bisnis kita seperti itu!"
