An Hao menggeledah seluruh kelas dengan teliti, dan setelah semua peserta ujian telah bubar dan kertas ujian telah dimuat ke dalam kendaraan dan dibawa ke pusat pemeriksaan, ia masih tidak bisa menemukan jejak pemimpin tersebut.
Keringatnya menembus pakaian karena berlari, namun semua itu sia-sia.
Pemikiran tentang universitas yang telah lama ia rindukan kini berada di luar jangkauan memotong hati An Hao seperti pisau.
Sekolah terasa kosong, dan dia duduk sendiri di anak tangga kelas, dengan rasa duka yang tak terjelaskan di dalam hatinya.
Tiba-tiba, suara Song Yueqin terdengar di telinga An Hao, "Bagaimana rasanya? Sakit, kan? An Hao, jika saya tidak bisa pergi ke perguruan tinggi, jangan kau berani bermimpi tentang masa depan yang cerah!"
"Song Yueqin!" An Hao berdiri dan menampar wajah Song Yueqin dengan ayunan tangannya, "Kamu menjebakku dengan sengaja! Kamu melakukannya dengan sengaja!"
Song Yueqin tidak bisa menghindar tepat waktu dan menerima tamparan keras di wajah.