"Kakak, bakpao yang kamu bungkus cantik sekali." Lin Wei mengambil bakpao kecil buatan kakaknya dan membolak-baliknya di telapak tangannya; bakpao yang biasa dibuat ibu mereka semuanya lonjong, cukup mencubit adonan sudahlah. Dia sama sekali tidak tahu bahwa bakpao bisa dibuat seindah ini.
"Bukankah semua bakpao itu sama saja? Yang penting itu bisa dimakan, itu yang terpenting," Lin Yuan mengobrol dengan adiknya sambil tangannya tetap sibuk, dan dalam sekejap, ia telah membungkus sekitar selusin bakpao.
"Kakak, aku pikir kalau makanannya dibuat menarik, kamu akan lebih menikmatinya, lebih menyukainya, dan rasanya akan menjadi lebih enak," ujar Wei.
Menyimak perkataan adiknya, Lin Yuan tidak bisa menahan senyum lebar, "Itu namanya nafsu makan."
"Apa itu nafsu makan?" Xiao Linshuang, yang telah mengamati, akhirnya mengalihkan pandangannya dari bakpao daging dan melihat kakaknya dengan bingung.
