```
Lu Jiang langsung memperlihatkan senyum bangga di wajahnya, bercahaya dalam kecemerlangannya.
"Cewek saya yang buat untuk saya! Kali ini ketika saya pulang ke rumah untuk berkunjung, pertunangan kami sudah ditetapkan. Ketika saya kembali ke tentara, saya akan mengajukan permohonan pernikahan. Setelah disetujui, kami akan menikah tahun depan."
"Kakak Lu, Anda memang beruntung. Tidak semua orang bisa seberuntung Anda menikah dengan istri yang memiliki kemampuan memasak sebaik itu."
Dengan hanya satu kalimat itu, Lu Jiang berhasil membuat Zheng Bin iri setengah mati. jika saja ibunya bisa memasak hingga menjadi makanan yang layak dimakan, sudah menjadi berkah bagi keluarganya. Karena ibunya tidak bisa memasak, dia harus belajar setelah neneknya meninggal. Dia berhasil memasak makanan cukup layak dimakan, namun jauh dari standar ayahnya yang berasal dari regu koki tentara. Oleh karena itu, dia sangat iri kepada orang-orang yang memiliki ibu atau istri yang bisa memasak.