Begitu dia sampai di persimpangan, tetesan hujan mulai jatuh.
Namun, tetesan itu kecil-kecil.
Feng Qingxue mengenakan jas hujan dan terus berjalan. Setelah dua atau tiga mil, tetesan hujan mulai membesar dan jatuh lebih rapat.
Saat dia mulai khawatir, dia akhirnya melihat sosok Chen Xueniang mengendarai sepeda dalam pandangannya.
"Kakak Xueniang, berhenti! Cepat, berhenti!" teriak Feng Qingxue, bergegas mendekat, dan ketika Chen Xueniang turun dari sepedanya, dia menutupinya dengan jas hujan dan topi bambu. Pakaian musim panas tipis dan saat basah, menempel di kulit, memperlihatkan lekuk tubuh. Tak diduga, Chen Xueniang, meski sudah berusia empat puluhan, masih memiliki bentuk tubuh sebagus gadis muda. "Hujan seperti ini, jangan sampai basah dan kedinginan."
Chen Xueniang, dengan satu tangan di sepedanya dan yang lain menyentuh jas hujan yang seperti landak itu, merasa hangat di hatinya.
"Terima kasih, Qingxue, sudah susah-susah datang menemuiku."
