Mendengar ini, Lu Jiang merasa sangat bangga.
Istrinya, kekasihnya, ibu dari anaknya - tindakan tanpa pamrinya sangat menyentuh hati.
Zhao Yong bisa membaca pikiran Lu Jiang dengan jelas. Namun ia harus mengakui, Feng Qingxue bertindak luar biasa baik, hingga ia merasa minder.
"Saat saya menerima panggilan itu, sulit untuk percaya. Saya akan membicarakannya dengan para perwira berpangkat tinggi di unit kami untuk melihat apakah kami bisa mengirim sejumlah pasokan ke Barat Laut. Kita tidak boleh membiarkan prajurit-prajurit kita melawan lapar dan dingin sambil mereka mempertaruhkan nyawa. Saat kita tidak di medan perang, tak apa untuk makan lebih sedikit. Makanan yang kita hemat bisa menyelamatkan nyawa mereka!"
Lu Jiang sangat setuju, "Telepon saya sebelum rapat! Saya bersedia melakukan apapun yang saya bisa."
"Baik, saya akan pergi. Saya tidak akan mengganggu Anda saat membaca surat Anda!"
