Dengan air, tanaman di ladang menjadi subur dan hijau, pemandangan yang penuh dengan kehidupan!
Raja Ular rajin berlatih budidayanya, dan hari telah tiba bagi He Tiantian untuk menawarkan Darah Suci.
He Tiantian makan lebih banyak setiap malam di gua gunung, makan sampai puas hingga wajahnya berseri-seri.
Menyaksikan ini membuat Nenek Qi Ketiga menghela napas dengan iri, memang indahnya masa muda!
Malam itu, He Tiantian sekali lagi pergi ke gunung belakang.
Raja Ular muncul dari penghalang, ragu-ragu, tidak yakin bagaimana harus berbicara.
He Tiantian menyadari keraguan Raja Ular dan bertanya, "Raja Ular, apakah ada yang mengganggu pikiranmu? Bisakah kamu memberitahuku?"
Melihat wajah tersenyum He Tiantian, hati Raja Ular berdebar-debar dalam kepanikan, dan tanpa menjawab, ia mulai berlatih di samping batu besar.
Setelah beberapa waktu, setelah menenangkan emosinya, Raja Ular terbang di depan He Tiantian.
