```
Dengan sifatnya yang demikian, tentu saja dia tidak bersedia menyerah pada keadaan, tetapi dia tidak memiliki pilihan; dia hanya bisa pergi.
Misalkan, setelah dia meninggalkan Permaisuri, dia bertemu dengan seorang lelaki muda dan menawan, yang mungkin adalah anak seorang pejabat, dan mereka jatuh cinta pada pandangan pertama, yang secara alami mengarah pada perselingkuhan singkat; sayangnya, anak muda pejabat itu sudah menikah dan tidak bisa menikahinya, tetapi dia memberinya sebuah janji, dan hanya setelah itu dia kembali ke rumah untuk menikah dengan tunangannya.
Setelah itu, keluarga tunangannya meninggal, dan dia meminta bantuan dari anak muda pejabat tersebut, hanya untuk mengetahui bahwa dia adalah anak dari musuh politik keluarga maternal Permaisuri; dia memaksa dan membujuknya untuk kembali ke Permaisuri untuk menyampaikan informasi atau melakukan tugas lain; sangat mencintai anak muda pejabat tersebut dan didorong oleh keuntungan, dia tentu saja menurut.
