Para penonton yang penakut segera bubar untuk menghindari keributan, meninggalkan beberapa kereta yang tidak bergerak dan segelintir penonton yang tinggal untuk menyaksikan pertarungan.
"Pemimpin para laki-laki itu adalah sepupu Putri Duan, Cao Da," bisik Sister Jin kepada Yang Mengchen.
Pertarungan antara kedua belah pihak semakin intens, Mo Mei mengerutkan keningnya, "Putri, apakah kita harus campur tangan?" Pangeran mengelola Kementerian Pendapatan, dan masalah ini, jika menjadi tak terkendali, bisa melibatkan Pangeran.
"Jangan terburu-buru," ujar Yang Mengchen dengan acuh tak acuh.
Kesebelas atau lebih laki-laki yang hampir semuanya terluka tentu saja bukan tandingan para Tentara Tidu Yamen yang kekar, yang segera menangkap mereka.
Pada saat itu, seorang pemuda menunggangi kuda yang baik, suaranya penuh wibawa, "Siapa yang memberikan perintah untuk menangkap para lelaki ini?"
