```
Anak-anak dikabarkan akan datang dengan jip, dan mereka akan tiba malam ini setelah jam tujuh.
Tuan Tua Hu belum pernah merasakan ketakutan dan panik yang tak terjelaskan seperti ini dalam hidupnya.
Pada saat yang sama, rasa sakit dan keputusasaan yang tak terdeskripsikan menyelimutinya sepenuhnya.
Sesaat, ia merasa seolah insiden itu benar-benar terjadi.
Kala itu, ia tidak memiliki alasan untuk hidup lagi.
Ia telah meninggal karena bunuh diri.
Ia tidak bisa tidur.
Malam demi malam, ia iniida dapat tidur.
Ia menelan sebotol penuh pil tidur.
Benarkah?
Apakah seperti itu?
Tuan Tua Hu merasa agak linglung.
Song Yunuan tidak punya pilihan selain menarik lengannya, "Kakek Hu, bisakah kamu mendengar saya berbicara?"
Kakek Hu batuk keras, mungkin merasa tidak enak badan?
Suara Song Yunuan tidak sedemikian lembut dan manis seperti biasanya.
Ada urgensi dalam suaranya.
Tuan Tua Hu mengangguk dengan susah payah, "Saya bisa mendengar kamu berbicara."