Su Qingluo tak bisa menahan diri untuk memegang keningnya: "Kamu hanya belajar beberapa huruf, bukan mengalami pergulatan hidup dan mati. Apakah benar-benar sebegitu menyakitkannya?"
Kelopak mata kanan Wang Meng berkedut hebat, tidak bisa membantah: "Saya lebih memilih melewati neraka daripada menatap huruf-huruf itu dan menderita."
"Kamu, ambisimu hanya sebatas ini."
Su Qingluo meraih ke depan dengan jari kecilnya yang lembut dan mengetuk keningnya dengan kekecewaan, dengan ekspresi seperti orang dewasa kecil yang menghibur semua orang.
"Hehe."
Gadis berusia enam setengah tahun yang menegur seorang anak laki-laki yang lebih tinggi darinya memang pemandangan yang lucu.
Nenek Wang melihat adegan ini dari dapur, menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum, terus bekerja agar selesai memasak makan malam sebelum gelap, sehingga Su Hu dan istrinya dapat membawa anak-anak ke Pekan Raya Kuil.
*******