"Woo woo."
Bayi Kecil merasakan keraguannya dan mengerucutkan bibir dengan rasa kesal, lalu mulai menangis lagi.
"Hei, hei, jangan menangis. Aku akan menggendongmu."
Su Qingluo sejenak bingung dan secara naluriah meraih ke depan untuk menggendong si kecil di pelukannya.
Bayi Kecil lebih ringan dari yang dibayangkannya, terasa se-ringan anak kucing civet baru lahir di tangannya, tanpa tekanan.
Kasihan si kecil, keracunan telah menggerogoti tubuhnya.
Saat ia menghela napas lega, ia juga merasa sakit di hati. Dia melompat turun dari kereta, dengan hati-hati menggendongnya di pelukannya untuk melindungi matanya, agar ia tidak melihat pemandangan berdarah di luar.
Tubuh Bayi Kecil yang lembut dan lucu sedikit bergetar, tangannya yang kecil menggenggam pakaiannya dengan erat, wajahnya yang penuh air mata tertekan di dadanya.
Harum halus khas anak perempuan tidak sengaja masuk ke dalam hidungnya, membawa sentuhan kelembutan, memprovokasi pikiran.