Keesokan harinya siang hari, saat seluruh keluarga Su Hu dengan gembira berkeliling Kota Furong, Hakim Kabupaten Mingshui yang baru saja diangkat menerima titah rahasia lain dari Pengadilan Imperial, terlihat sangat tertekan.
Beliau mendapat perintah untuk menyelesaikan masalah tersebut dalam dua hari tanpa ada toleransi penundaan.
Bupati Kabupaten Mingshui sangat ketakutan sehingga kakinya terasa lemas. Ia langsung membawa timnya ke Akademi Pondok Jerami untuk mendapatkan rincian pendaftaran semester musim semi.
Kepala sekolah dari Akademi Pondok Jerami, melihat Hakim Kabupaten sendiri yang tertarik dengan masalah ini, langsung berubah warna wajahnya secara drastis.
Slot penerimaan tahun ini sangat ketat, ia dan pengurus akademi telah menerima banyak imbalan.
Melihat Hakim Kabupaten dengan para petugas datang tanpa diumumkan, mereka mengira ini sebagai penyergapan untuk menangkap mereka dan nyaris terjatuh karena ketakutan.