```
Shen Jianhua merasa dengan memuji Zhou Siyu tadi, ia telah sedikit mengabaikan perasaan Shen Mianmian. Ia merasa cukup bersalah; di masa lalu, ia menganggapnya terlalu muda untuk diperhatikan, tapi sekarang setelah ia tahu anak itu telah tumbuh besar dan memiliki pikirannya sendiri, ia mulai memperhatikan emosi Shen Mianmian.
Memanfaatkan waktu saat mereka masih menyiapkan nasi, ia pergi ke ruang utama. "Mianmian, ibu mu itu cuma gonggong saja keras, tapi hatinya lembut, jangan dendam padanya."
Hati yang lembut?
Dia jelas belum pernah melihat tahu sekeras baja.
"Ayah, Anda tidak perlu membujuk saya," sikap Shen Mianmian agak dingin. "Saya sangat paham bagaimana dia memperlakukan saya selama bertahun-tahun; dia tidak pernah menganggap saya sebagai putrinya sendiri."
Sesaat, dia sangat ingin bertanya pada Shen Jianhua apakah ibu kandungnya masih hidup di dunia ini dan mengapa, setelah meninggalkannya padanya, dia tidak pernah menanyakan kabarnya lagi.
