Meskipun keluarga mereka dianggap kaya oleh desa, mereka tak akan pernah mampu membeli kuda seumur hidup mereka.
Melihat Xiao Changyi memimpin seekor kuda yang tinggi, Pan Shuangquan tak bisa membendung rasa iri.
Sejak An Jing merusak reputasinya, ia berharap hidup An Jing dan Changyi akan semakin buruk, lebih baik menjadi miskin, untuk melampiaskan kemarahannya. Namun, kenyataannya, kehidupan An Jing dan Changyi malah menjadi semakin baik. Tak hanya menjadi Warga Negara Kelas Satu, namun mereka sekarang juga memiliki kuda yang tinggi...
Dia benar-benar merasa benci dan iri.
Namun, meski memiliki perasaan seperti itu, Pan Shuangquan tidak berniat berbicara dengan An Jing dan Changyi atau mencari masalah dengan mereka. Dia berjalan lurus ke depan bersama istrinya yang baru, berniat untuk sepenuhnya mengabaikan An Jing dan Changyi.
Tetapi itu adalah rencananya, bukan rencana istrinya yang baru.
