Kisha merasa tidak yakin dengan situasi tersebut, jadi dia, Duke, dan Aston memutuskan untuk tidak membuang waktu merenungkan masalah tanpa ada petunjuk. Sebaliknya, mereka langsung menuju gerbang yang paling ramai—bagian barat pangkalan, tempat gedung tempat tinggal dan sebagian besar populasi berkumpul.
Kisha dan Duke berjalan ke gerbang barat dengan pakaian tidur dan piyama, namun tidak ada yang terlalu memperhatikan pakaian mereka. Bahkan Aston juga mengenakan piyama dan jubah. Sepanjang perjalanan, mereka melihat tentara dan pejuang dengan tergesa-gesa memakai perlengkapan pelindung dan senjata, bergerak dengan gugup.
Tidak lama kemudian, kegaduhan dengungan dan raungan jauh mengisi udara, diikuti oleh letusan tembakan dari atas tembok. Kisha, Duke, dan Aston tiba di tembok tak lama setelah itu.
