Setiap kali dia teringat pria tampan itu, dia bisa merasakan pipi sedikit merona, keinginan mendesak untuk bertemu dengannya lagi.
"Xiaojing, bagaimana obrolanmu tadi?" Dia belum memberitahu mereka bahwa mereka itu saudara. Dia ingin mereka bertemu dan menumbuhkan rasa kasih saudara terlebih dahulu.
Toh, mereka sudah berpisah selama bertahun-tahun.
Ketika Lu Jingyi mendengar nama Lu Jianjun, dia menggerutu tidak senang, "Paman Zhang, kau kenalkan saya dengan siapa sih? Dia tidak punya sopan santun sama sekali, dia bahkan menanyakan namaku!"
"Kamu tidak memberitahunya?"
Lu Jingyi menggeleng, "Dia tidak bilang namanya, kenapa harus aku?"
Komrad Zhang mendesah, mengetahui dengan kecerdasan Xiaojun, jika Xiaojing hanya menyebutkan namanya, dia mungkin akan langsung menyadarinya.
Mereka benar-benar menyia-nyiakan kesempatan yang baik.
"Xiaojing, sudah larut, kamu harus segera pulang!"
Lu Jingyi menatap langit dan hanya dapat berdoa agar kesempatan selanjutnya akan datang.
