Nie Cong mengeluarkan sebuah koin tembaga. Ada lubang di koin tembaga itu, sehingga tidak bisa digunakan. Apakah ini hal yang baik?
Gu Yundong memeriksa koin tembaga itu untuk waktu yang lama tapi tidak dapat memahaminya. Pandangannya yang bingung tertuju pada Nie Cong.
"Baiklah, jangan membuat kami penasaran terus." Bibi Ke menatapnya tajam.
Nie Cong batuk ringan dan berkata, "Ketika saya mencari Konstabel Jiang untuk menulis surat, Yang Mulia kebetulan lewat. Setelah mengetahui situasi Anda, beliau meminta saya untuk datang dan memberi saya koin tembaga ini. Hakim kabupaten dari Kabupaten Fengkai dipromosikan oleh Yang Mulia kita. Jika Anda mengalami masalah di masa depan, Anda dapat memberikan koin tembaga ini kepada kepala kabupaten. Dia akan membantu Anda."
"Tuan Anda... benar-benar orang baik. Saya berharap dia hidup dengan damai." Gu Yundong tidak tahu bahwa hakim yang terhormat itu begitu senggang sehingga dia akan memperhatikan orang kecil seperti dirinya.