Chen Liang sangat puas dengan sikapnya. Dia masuk akal.
Maka, secara tidak sadar dia menurunkan suaranya. "Kalau kamu tidak mau tinggal di desa, kamu bisa menyewa rumah di kota. Sama saja. Sebelum kamu, ada sebuah keluarga yang tinggal di kota. Ini hanya sedikit merepotkan untuk bolak-balik."
"Saya akan tinggal di desa." Karena dia akan membangun rumah, dia pasti harus sering mengunjungi lokasi tersebut. Belum lagi jaraknya yang jauh dari kota, bahkan saudara laki-laki dan perempuannya tidak akan mengikutinya bolak-balik.
Chen Liang menepuk pahanya. "Baiklah, kamu akan tinggal di desa. Awalnya saya pikir karena kamu sekeluarga, kamu bisa tinggal di kamar kosong sebuah keluarga. Sekarang ayahmu tidak ada, tidak terlalu nyaman. Bagaimana kalau begini? Kakak ipar saya punya rumah kosong. Lelakinya sudah tiada, dan hanya dia dan putrinya yang tinggal di rumah itu. Kamu bisa saling menjaga saat tinggal di sana. Saya akan berikan kamu 200 koin tembaga sebulan. Bagaimana menurutmu?"