"...Kita akan membicarakannya ketika waktunya tiba," kata Gu Yingzhou tanpa terlalu memikirkannya.
Masih awal, mungkin saat itu gadis itu sudah melupakan semua itu.
Adapun riak kecil yang tak terasa di hatinya, ia sengaja menekannya.
Mata Lin Tang berbinar, dan senyum cerah merekah di wajah cantiknya.
Memang, dia lebih cantik daripada bunga-bunga.
"Baik," katanya dengan serius, mengetahui bahwa Gu Yingzhou menganggapnya sebagai anak kecil, "Saya tahu Anda ragu, tapi saya ingin mengatakan bahwa Anda adalah satu-satunya yang ingin saya jalin hubungan dengannya. Saya serius."
Seberapa dalamkah perasaan mereka, mengingat mereka baru saling kenal dalam waktu singkat?
Tapi seperti yang dia katakan, pria di depannya adalah satu-satunya yang pernah membuatnya merasa ingin berhubungan.
Dia memiliki kelembutan untuk Kamerad Gu.
Mendengar ini, Gu Yingzhou merasa sangat bingung.
Sejujurnya, sejak dia masih muda, orang-orang telah mengejarnya dengan pengakuan dan pengejaran.
