"Tangtang, belajarlah dengan giat untuk ujian ini. Jika kamu bisa masuk ke pabrik ini, masa depanmu akan berubah!"
Setelah melihat dunia yang lebih luas, Lin Tang tentu saja tidak merasa tempat ini istimewa.
Tapi dia tahu bahwa kakak ketiganya tidak ingin dia menjadi wanita desa yang tak punya tujuan dan ambisi.
Dia tersenyum dan berkata, "Jangan khawatir, Kakak Ketiga. Kalau soal ujian, aku tak pernah takut!"
Sebuah senyum yang tidak bisa disembunyikan oleh Qingmu terbentang di wajahnya sambil menepuk dahi adiknya, "Hmm, jangan terlalu percaya diri."
Di tengah percakapan mereka, kedua bersaudara itu sampai di lantai dua.
Sesampainya di lantai dua, mereka melihat seorang wanita berusia empat puluhan.
Wanita itu memiliki potongan rambut pendek yang rapi, mengenakan kemeja abu-abu berkerah, celana hitam di bawahnya, dan sepasang sepatu kulit hitam di kakinya.
"...Datang untuk ujian?" wanita itu bertanya dengan inisiatif.