Lin Qingmu: ""..." Ibu, apakah Ibu benar-benar meremehkan anakmu ini?
Lin Tang merasa keluarganya semakin menggemaskan, matanya dan alisnya basah dengan senyum cerah.
Sebuah potret kepatuhan.
"Mhm, aku akan mendengarkan Ibu."
Tetapi nada bicaranya cepat berubah.
Sebuah tatapan licik, seperti rubah yang cerdik, muncul di wajah kecilnya.
"Jika Kakak tidak belajar, maka aku akan mengabaikannya dan membiarkannya bertani saja!"
Dia memandang Lin Qingmu dengan tatapan menggoda.
Lin Qingmu tercengang.
Dia memegang dadanya, berpura-pura seolah hatinya telah tertusuk.
"Jangan abaikan aku, Tangtang!"
"Tapi, mustahil untuk adik ketigamu ini untuk tidak belajar."
"Hanya mengemudi, kan? Tidak masalah besar. Aku bahkan mungkin bisa belajar beberapa keterampilan memperbaiki mobil."
Ketika dia telah memutuskan untuk belajar mengemudi, dia mendengarkan dengan seksama dan memperhatikan ke semua arah.
Bertekad untuk belajar sebanyak mungkin.