Lin Tang bukanlah kutu buku kecil, jadi bagaimana bisa dia menjadi begitu fasih?
Tidak hanya itu, dia bahkan... bahkan memukul seseorang?!
Apa yang sebenarnya sedang terjadi?
Lin Tang melihat orang di depannya menatapnya dengan ekspresi aneh, namun dia agak bingung.
Dengan jelas, dia sama sekali tidak mengingat orang di depannya ini.
Apalagi dia tidak mengerti mengapa orang ini tiba-tiba menargetkannya.
Sangat membingungkan...
Melihat Zhang Qingqing bermain kartu iba, dia mengejek dalam hati.
Lin Tang tentu tahu bahwa kawan ini hanya meminta maaf karena khawatir tentang reputasinya.
Jika tidak ada orang lain di sekitar, siapa tahu betapa sombongnya dia bisa jadi.
Namun, Lin Tang harus mengakui bahwa dalam era dimana tidak banyak perempuan licik atau tipu muslihat wanita yang berpura-pura baik, langkah ini memang efektif.
Bukankah celaan di mata semua orang di sekitarnya berkurang?
"Jika kamu bilang tidak ada, maka tidak ada," cemooh Lin Tang.
