```
Bahkan ekspresi Zhou Mei yang biasanya ceria pun tampak berbeda.
Genggaman tangannya pada sumpitnya ketat, tatapannya gelap, suasana hatinya jelas terganggu.
Belalang...
Kelaparan...
Wajah Ning Xinrou pun memucat, matanya cemas menoleh ke arah Lin Qingshan.
Dia belum pernah mengetahui betapa parahnya serangan belalang sebelumnya.
Sejak wabah belalang yang mengikuti kekeringan tahun lalu, untuk pertama kalinya dia merasakan ketakutan.
Makhluk-makhluk itu bergerombol bagaikan awan hitam, dan di mana mereka lewat, tidak ada sehelai rumput pun yang masih hidup.
Lin Qingshan menyadari bahwa emosi wanita itu sedikit terganggu dan menoleh ke arahnya.
Dia menggapai tangan Ning Xinrou di bawah meja dan sedikit meremas jarinya.
Matanya menyampaikan padanya: Jangan takut, aku di sini!
Ketika Ning Xinrou menatap tatapan mantap pria itu, kekacauan di hatinya seolah-olah ditenangkan oleh sepasang tangan, dan setengah kecemasannya menguap.